kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertumpahan Darah di Wall Street Berakhir, Harga Bitcoin Baru Bisa Stabil


Selasa, 10 Mei 2022 / 22:55 WIB
Pertumpahan Darah di Wall Street Berakhir, Harga Bitcoin Baru Bisa Stabil


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin sempat jatuh di bawah US$ 30.000 pada Selasa (10/5), menyusul aksi jual di pasar saham dan mata uang kripto akibat pengetatan moneter agresif bank sentral AS serta kekhawatiran resesi.

Penurunan harga terbaru membawa Bitcoin pada level terendah dalam 10 bulan terakhir. Terakhir kali, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu di bawah US$ 30.000 pada 20 Juli 2021, sebelum rebound.

Mengacu data CoinMarketCap pada Selasa (10/5), harga Bitcoin sempat terkapar di US$ 29.944,80, sebelum bangkit menembus US$ 32.000, persisnya US$ 32.140,30 pada pukul 20.25 WIB. Tapi, harga BTC masih turun sekitar 3% dalam 24 jam terakhir.

"Kemerosotan kripto baru-baru ini didorong aksi jual yang dipimpin oleh saham teknologi dan bukan fundamental untuk cryptoverse," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda, kepada CoinDesk.

Baca Juga: Duh, Nilai Pasar Kripto Menguap Hampir US$ 800 Miliar dalam Sebulan

"Momentum bearish bisa membawa Bitcoin menuju level US$ 28.500, tetapi itu mungkin mulai menjadi tempat beberapa taruhan jangka panjang ikut bermain," ujarnya.

Menurut Moya, fundamental jangka panjang tetap berlaku untuk Bitcoin. Tetapi, kembali ke rekor tertinggi akan memakan waktu lama. 

"Bitcoin akan mulai stabil ketika pertumpahan darah di Wall Street berakhir, dan saat ini banyak investor masih dalam panic-selling mode," ungkap dia.

Steven McClurg, Chief Investment Officer and Co-Founder Valkyrie, mengatakan kepada CoinDesk TV, jika The Fed terus menaikkan suku bunga hingga Juni dan Juli, pasar kripto bakal turun sepanjang musim panas. 

Baca Juga: Investor Masih dalam Panic-Selling Mode, Harga Bitcoin Jatuh di Bawah US$ 30.000

Tapi, "Kita mungkin akan melihat The Fed melakukan jeda atau bahkan menurunkan suku bunga mulai dari pertemuan September, sehingga akan menjadi katalis. Kita bisa melihat pasar kripto akan kembali naik saat itu," sebutnya.

Penurunan harga Bitcoin adalah bagian dari aksi jual pasar secara menyeluruh. Tapi, tiga indeks utama Wall Street kompak menguat di awal perdagangan Selasa (10/5).

Pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,85% ke 32.520. Lalu, indeks S&P 500 melesat 1,39% ke 4.046. Sedangkan Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi melonjak 1,97% ke 11.852.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×