kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Kinerja Emiten Properti Belum Seragam, Simak Rekomendasi Analis


Minggu, 08 Mei 2022 / 18:50 WIB
Pertumbuhan Kinerja Emiten Properti Belum Seragam, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (5/2). Pertumbuhan Kinerja Emiten Properti Belum Seragam, Simak Rekomendasi Analis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa emiten properti telah mengumumkan hasil kinerja kuartal I 2022. Hasilnya, pertumbuhannya belum seragam lantaran beberapa mencatatkan penurunan kinerja.

Contohnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 37,27% dan laba bersih 367,87%. Lalu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21,43%, tetapi laba bersihnya turun 42,01%.

Adapula yang masih mencatatkan penurunan kinerja selama 3 bulan pertama kemarin. Salah satunya, PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) dengan pendapatan turun 59,62% dan laba bersih turun 83,04%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat prospek properti akan terus membaik.  Sebab, semua akan kembali kepada situasi dan kondisi yang terjadi secara makro.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Masih Fokus pada Segmen Rumah Tapak Tahun Ini

"Apalagi kalau diperhatikan saat ini pemulihan daya beli akan menjadi daya dorong meningkatnya kembali sektor properti untuk kembali bergairah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/5).

 

Walau begitu, ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan seperti pemulihan ekonomi yang harus dipastikan untuk pulih secara berkelanjutan sehingga mendorong daya beli dan konsumsi di sektor kredit. Dirinya mengakui bahwa pemulihan ekonomi terus terjadi, tetapi ketidakpastian di pasar juga bertambah.

Hal itu datang dari potensi kenaikan tingkat suku bunga yang akan menjadi batu sandungan selanjutnya. "Namun, dominasi kelas menengah akan mencoba untuk mengimbangi pelemahan di sektor kredit properti akibat kenaikan tingkat suku bunga sehingga masih memberikan peluang penguatan bagi sektor ini," paparnya.

Di sisi lain, marketing sales juga dapat menjadi salah satu tolok ukur yang baik, meskipun tidak dapat dipastikan akan menjadi sebuah jaminan perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Baca Juga: Marketing Sales Metropolitan Land (MTLA) di Kuartal I-2022 Masih di Bawah Target

Sebagai pengingat, hingga kuartal I SMRA mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun atau 29% dari tahun ini sebesar Rp 5 triliun. BSDE mencetak marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun atau 32% dari tahun sebesar Rp 7,7 triliun. Lalu, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebesar Rp 1,21 triliun atau setara 23% dari target tahun ini.

Adapula PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang membukukan marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun. Kemudian, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sebesar Rp 380 miliar.




TERBARU

[X]
×