kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan kinerja Darma Henwa (DEWA) tergantung curah hujan


Rabu, 07 November 2018 / 19:57 WIB
Pertumbuhan kinerja Darma Henwa (DEWA) tergantung curah hujan
ILUSTRASI. Darma Henwa DEWA


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan laba tak berbanding lurus dengan pendapatan, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyebut kinerja keuangan kuartal ketiga 2018 diuntungkan oleh turunnya beban keuangan dan lonjakan laba selisih kurs. Meskipun begitu, emiten ini belum bisa memperkirakan kinerja hingga akhir tahun, karena sangat bergantung pada kondisi curah hujan.

Sekretaris Perusahaan DEWA Mukson Arif Rosyidi mengatakan, hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, kinerja keuangan sukses membukukan kenaikan laba signifikan. "Ini karena, ada penurunan utang baik dari utang bank, maupun utang sewa pembiayaan yang turun di kuartal III 2018," kata Mukson kepada Kontan.co.id, Selasa (6/11).

Asal tahu saja, hingga kuartal III 2018, beban keuangan DEWA turun hingga 35,34% menjadi US$ 2,85 juta, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 4,40 juta.

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal ketiga, pendapatan Darma Henwa turun 0,55% menjadi US$ 188,87 juta di kuartal III 2018. Padahal pada periode yang sama, tahun sebelumnya emiten itu membukukan pendapatan US$ 189,91 juta.

Laba kotor emiten ini merosot 46,08% menjadi US$ 6,61 juta di tahun ini. Salah satu penyebabnya, yakni naiknya beban pokok pendapatan sekitar 2% menjadi US$ 182,26 juta.

Tapi, DEWA mengantongi pertumbuhan laba hingga 220,20% menjadi US$ 826.192 hingga akhir September lalu. Lonjakan laba ini disebabkan oleh laba selisih kurs DEWA yang naik lebih dari lima kali lipat menjadi US$ 5,62 juta dari sebelumnya US$ 997.831. "Ini akibat penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah, yang memberikan dampak bagi kami sebagai perusahaan ekspor," kata Mukson.

"Hingga akhir tahun, kami belum bisa sampaikan proyeksi laba maupun pendapatan yang akan diperoleh perusahaan, karena curah hujan belum bisa diprediksi dan kami masih menunggu sisa produksi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×