kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terkontraksi, begini dampaknya ke IHSG


Selasa, 23 Maret 2021 / 19:16 WIB
Pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terkontraksi, begini dampaknya ke IHSG
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 akan terkontraksi atau minus 0,1% hingga minus 1% secara tahunan (yoy). Namun di kuartal II-2021 pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal melonjak tumbuh 7% yoy. 

SVP Research Kanaka Hita Solvera menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 akan jauh melambat secara tahunan, di mana pada kuartal I-2020 ekonomi masih tumbuh 2,97%. Hal ini disebabkan pada kuartal pertama tahun lalu Indonesia belum melakukan pembatasan sosial. 

Sedangkan perlambatan di kuartal I-2021 juga sudah terlihat dari penjualan otomotif di Januari dan Februari yang masih minus hingga double digit. Pada Januari 2021 penjualan mobil tercatat turun 52% yoy dari 80.435 unit menjadi 52.910 unit. Sedangkan pada Februari 2021 penjualan mobil turun 61,9% dari 79.664 unit menjadi 49.202 unit.

"Penjualan ritel juga masih minus di Januari. Sehingga, kinerja sektor otomotif, ritel, dan properti masih struggling sedangkan perbankan cenderung flat," jelas Janson kepada Kontan.co.id, Selasa (23/3). 

Dus, Janson memprediksi hingga akhir 2021 IHSG akan mencoba pada support terbatas 6.100 hingga 6.150 terutama karena pelemahan ekonomi Indonesia sudah mencapai level terendahnya di kuartal II dan III tahun lalu. 

Baca Juga: Harga saham sektor consumer goods tertekan sejak awal tahun, ini sebabnya

Prediksi tersebut juga memperhitungkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 yang diprediksi mencapai 7% yoy terbantu oleh distribusi vaksin yang sudah mulai agresif dan adanya hari raya Idul Fitri.

Pada akhir 2020 lalu Janson menargetkan IHSG pada 2021 ada di rentang 6.400-6.600. Ini mempertimbangkan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang diprediksi dapat membuat capital inflow cukup deras, penerapan omnibus law dan rupiah yang diprediksi akan perkasa di 2021 dikisaran Rp 13.800-Rp 14.000, seiring dengan meningkatnya foreign direct investment (FDI) ke aset finansial Indonesia.

Lebih lanjut, untuk pilihan saham Janson merekomendasikan ICBP dan INDF dengan kinerja di kuartal IV-2020 yang menunjukkan pertumbuhan laba cukup signifikan. Kemudian saham LSIP, INCO dan ANTM. 

"Salah satu sektor yang sepanjang 2020 kinerja laporan keuangannya tumbuh positif signfikan serta harga sawit dan nikel yang masih cenderung bullish di 2021," imbuhnya.

Dia menargetkan harga saham ICBP Rp 11.000, LSIP Rp 1.750, INDF Rp 7.500, INCO Rp 7.000, dan ANTM Rp 3.300.

Selanjutnya: IHSG melemah 0,77% ke 6.252 pada Selasa (23/3), asing lepas BBCA, ICBP, BMRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×