Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produsen semen merek Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami penurunan sepanjang semester I-2020. INTP membukukan laba bersih sebesar Rp 479,03 miliar, turun 26,5% bila dibandingkan dengan torehan laba bersih INTP pada semester pertama 2019 yang mencapai Rp 640,03 miliar
Pendapatan konstituen Indeks Kompas100 ini juga menurun. Tercatat, INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,17 triliun, turun 11,5% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,98 triliun.
Dalam keterangan resmi yang Kontan.co.id terima, Minggu (9/8), Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan, pangsa pasar (market share) INTP pada semester pertama 2020 berada di tingkat 25,7% secara nasional.
Baca Juga: Analis proyeksikan kinerja Indocement (INTP) membaik, ini rekomendasi sahamnya
Konstituen Indeks Kompas100 ini juga berhasil mempertahankan pangsa pasar utamanya yakni di wilayah Jawa Barat (termasuk DKI Jakarta) di level 46,2% dari sebelumnya 45,1%.
Sementara market share INTP untuk keseluruhan Pulau Jawa sebesar 34,8% dan market share di wilayah Sumatra tumbuh menjadi 12,5% dari sebelumnya 11,6%
INTP menilai, kondisi pada kuartal kedua merupakan kondisi ekonomi yang paling menantang di tahun ini. Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Indocement tetap optimistis akan adanya kenaikan permintaan semen yang lebih tinggi di paruh kedua 2020.
“Dengan adanya relaksasi PSBB dan mulainya lebih banyak pengeluaran Pemerintah untuk infrastruktur,” tulis manajemen INTP dalam keterangan rilis.
Baca Juga: Kinerja Indocement (INTP) diproyeksikan membaik, simak rekomendasi sahamnya
Dalam situasi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, Indocement akan terus menjadi Cost-Leader dengan melakukan berbagai upaya pengurangan biaya, seperti peningkatan penggunaan batubara dengan nilai kalori lebih rendah dan harga yang lebih murah, peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif, dan efisiensi biaya tetap (fixed cost).
Selain itu, INTP juga akan lebih fokus untuk mendistribusikan semen di pasar utamanya dan juga memaksimalkan volume output dari semua terminal semen. INTP juga akan fokus untuk meningkatkan volume ekspor baik klinker maupun semen putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News