Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pertahanan minyak jebol lagi. Tadi malam (31/8) di New York, harga minyak dunia mengalami penurunan sebesar 3% lebih.
Mengutip data CNBC, harga minyak WTI ditutup dengan penurunan US$ 1,65 atau 3,56% menjadi US$ 44,70 per barel.
Sedangkan harga minyak Brent ditutup turun 2,75% menjadi US$ 47,04 sebarel.
Meski demikian, sepanjang Agustus, harga minyak Brent sudah naik 11% dan WTI naik 8%.
Anjloknya harga minyak terjadi setelah data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan adanya penambahan cadangan minyak AS yang lebih besar dari prediksi. Di sisi lain, jumlah penurunan bensin hanya sedikit.
Harga minyak tertekan sejak awal pekan akibat penguatan dollar serta ekspektasi kesepakatan pembekuan produksi minyak oleh anggota OPEC. Selain itu, analis menilai, data mengenai supply-demand dari Energy Information Administration dapat memicu tren bearish harga minyak.
EIA bilang, cadangan minyak AS akan naik untuk dua pekan beruntun ke posisi 2,3 juta barel pada pekan lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dari ekspektasi analis yang meramal kenaikan sebesar 921.000 barel.
"Saya akan menyebut hal ini tiga faktor bearish minyak," jelas Tariq Zahir, trader Tyche Capital Advisors di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News