kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persediaan yang masih tinggi kembali menekan harga minyak


Selasa, 18 Agustus 2020 / 07:34 WIB
Persediaan yang masih tinggi kembali menekan harga minyak
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin menguat 2%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin menguat. Pada Selasa (18/8) pukul 7.23 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2020 di New York Mercantile Exchange turun 0,14% ke US$ 42,83 per barel setelah kemarin naik 2,09%.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2020 di ICE Futures pagi ini turun tipis 0,09% ke US$ 45,33 per barel setelah kemarin menguat 1,27%.

Kepatuhan anggota OPEC+ pada bulan Juli terhadap kesepakatan pemangkasan menyebabkan pasar minyak terangkat. OPEC+ masih memangkas produksi untuk menahan pasokan dan mengurangi persediaan minyak dunia.

Sementara dari sisi permintaan, China yang mencatat pemulihan ekonomi lebih dahulu ketimbang negara-negara lain mulai menambah impor minyak. Perusahaan pelat merah China telah memesan tanker untuk pengiriman setidaknya 20 juta barel minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk bulan Agustus dan September.

Baca Juga: Harga emas turun setelah kemarin melesat lebih dari 2%

"Kita belum sepenuhnya masuk bullish untuk jangka panjang, tapi kenaikan permintaan dari China menjadi perhatian pasar," kata John Kilduff, partner di Again Capital kepada Reuters.

Rabu ini, komite para menteri OPEC+ akan  bertemu untuk meninjau kepatuhan penurunan pasokan. OPEC+ menyepakati pemangkasan 7,7 juta barel per hari untuk bulan Agustus, turun dari 9,7 juta barel per hari pada kesepakatan sebelumnya.

Kontrak minyak brent menunjukkan bahwa persediaan minyak global masih tinggi dalam beberapa bulan ke depan mengingat adanya pembatasan kembali di beberapa negara.

Baca Juga: Harga minyak mentah terkerek rencana China membeli lebih banyak minyak dari AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×