kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persaingan ketat, volume penjualan rokok HM Sampoerna (HMSP) menyusut


Senin, 21 Oktober 2019 / 20:33 WIB
Persaingan ketat, volume penjualan rokok HM Sampoerna (HMSP) menyusut
ILUSTRASI. HM Sampoerna - kontan seremonia online


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja operasional PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kurang memuaskan. Total volume penjualannya mengalami penurunan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Atau periode Januari-September 2019. 

Mengutip data induk usahanya, Philip Morris International (PMI), total volume penjualan rokok sebesar 72,1 miliar batang, turun 3,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 74,5 miliar batang.

Baca Juga: Saham HMSP sudah anjlok 5,68% sejak awal bulan, ini PER dan PBV-nya

Penurunan tersebut imbas dari naiknya harga rokok. Kenaikan ini dilakukan sejak Oktober tahun lalu sebagai antisipasi kenaikan cukai rokok.
Namun, pada saat yang bersamaan, para pesaing mempertahankan harga jual.

"Ini memicu gap harga dengan rokok pesaing, terutama di tingkat pengecer" tulis manajemen dalam keterangan resmi.

Sejatinya, tidak semua volume produk rokok HMSP turun. Volume penjualan Dji Sam Soe masih naik 9,2% menjadi 23,09 miliar batang. Namun, kenaikan tersebut tak mampu mengkompensasi penurunan volume produk Sampoerna A yang turun 10,7% menjadi 26,01 miliar batang.

Imbas dari penurunan tersebut, pangsa pasar HMSP hingga September lalu turun 1,3 basis poin menjadi 31,7% dari sebelumnya 33%.  

Baca Juga: Pabrikan rokok kecil minta pabrikan rokok besar asing bayar cukai tinggi

Christine Natasya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, tekanan volume penjualan masih akan berlanjut tahun depan. "Ini karena kenaikan rata-rata harga jual," ujarnya, Senin (21/10).

Terlebih, cukai rokok resmi naik 23% mulai awal Januari 2020. Begitu pula dengan harga jual eceran (HJE) yang bakal naik hingga sebesar 35%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×