kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan bisnis meningkat, Matahari Department Store (LPPF) perlu berbenah


Selasa, 19 Maret 2019 / 20:11 WIB
Persaingan bisnis meningkat, Matahari Department Store (LPPF) perlu berbenah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dinilai perlu melakukan serangkaian upaya agar dapat bersaing dengan kompetitor bisnis lainnya sekaligus meningkatkan kinerja keuangan emiten tersebut.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Janni Asman menyampaikan, salah satu usaha yang dapat dilakukan LPPF, anggota indeks Kompas100 ini, adalah menambah varian produk baru.

Sebagai informasi, belum lama ini LPPF ditunjuk sebagai distributor eksklusif merek pakaian dan sepatu olahraga asal China, yakni 361°. Bahkan, sejak Desember lalu LPPF telah membuka tiga outlet 361°.

Tak hanya itu, perusahaan mendapat hak eksklusif untuk menjual produk fashion asal Italia, OVS, di Indonesia. “LPPF berencana membuka 30 outlet OVS di dalam department store pada semester pertama dan 10 outlet pada semester kedua nanti,” tulis Janni dalam riset, 5 Maret.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Robert Sebastian melihat, penunjukkan LPPF sebagai distributor produk merek OVS bisa berdampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. Pasalnya, OVS dikenal memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Italia dan harga produk-produknya masih terjangkau oleh masyarakat menengah di Indonesia.

Penambahan varian produk baru memang perlu dilakukan oleh LPPF. Sebab, emiten ini mendapat tantangan bisnis dari kehadiran toko-toko khusus atau specialty store.

Toko khusus ini disebut Robert memiliki keunggulan berupa produk-produk yang lebih beragam sekaligus spesifik. Apalagi, lokasi toko khusus ini biasanya masih di satu mal yang sama dengan gerai milikLPPF. “Keberadaan special store bisa merebut konsumenLPPF bila perusahaan tidak membenahi kualitas produknya,” ungkapnya, Selasa (19/3).

Selain penambahan produk baru, LPPF juga tetap berekspansi dengan rencana membuka sekitar empat toko hingga enam toko baru dan menutup dua toko hingga tiga toko lama di tahun ini. 

Perusahaan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran Rp 400 miliar—Rp 500 miliar di tahun ini. Emiten ini juga telah menyiapkan capex tambahan sebesar Rp 200 miliar.

Menurut perhitungan Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya, capex LPPF di tahun ini diperkirakan dua kali lipat lebih besar dari capex di tahun 2017 silam. Emiten grup Lippo ini pun mesti waspada. “Peningkatan capex di tengah potensi pertumbuhan pendapatan yang lebih terbatas dapat membebani margin LPPF untuk beberapa waktu,” ulasnya dalam riset per 5 Maret.

Christine memproyeksikan pendapatanLPPF hanya tumbuh 0,87% di tahun ini menjadi Rp 10,33 triliun. Di sisi lain, laba bersih perusahaan ditaksir dapat melesat hingga 66,05% menjadi Rp 1,81 triliun di akhir tahun nanti.

Ia  memilih untuk merekomendasikan jual saham LPPF dengan target Rp 4.900 per saham. Begitu pula dengan Janni yang menyarankan jual sahamLPPF dengan target Rp 4.400 per saham.

Sebaliknya, Robert masih merekomendasikan beli saham LPPF dengan target Rp 5.250 per saham. Rencana buyback yang dilakukan olehLPPF diyakini akan memperbaiki kinerja saham emiten tersebut. Alhasil, daya tarik saham LPPF kembali meningkat di kalangan investor.

Apalagi,LPPF dikenal sebagai emiten pemberi dividen yield yang menarik. Walaupun rasio pembayaran dividen LPPF kini turun dari 70% menjadi 50% terhadap laba bersih akibat faktor penurunan kinerja di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×