Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat karena sentimen positif neraca perdagangan Indonesia yang surplus, sore ini rupiah kembali ditutup melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,25% menjadi Rp 14.414 per dollar AS. Sementara Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada website Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,10% menjadi Rp 14.406 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, pelemahan rupiah hari ini mayoritas dipengaruhi dari faktor eksternall. Rupiah kembali melemah setelah semalam Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberikan pernyataan tegas memproyeksikan perekonomian AS dalam kondisi solid.
Kenaikan suku bunga juga masih akan dilakukan. "Jadi memang pernyataan hawkish semalam membuat rupiah melemah," kata Dini, Rabu (18/7).
Sementara dari dalam negeri belum ada sentimen maupun data yang bisa menahan pelemahan rupiah. Dini memproyeksikan dalam waktu dekat rupiah belum mendapatkan sentimen positif untuk menguat karena mata uang dunia juga sedang melemah terhadap dollar AS.
Bahkan, Dini melihat pernyataan Powell mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga hingga 2019. "Powell tidak akan menghentikan kenaikan laju inflasi AS dan hal ini jadi sentimen positif bagi dollar," kata Dini.
Kamis (19/7), BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur. Dini memproyeksikan BI tidak akan menaikkan suku bunga acuan. Dini memproyeksikan dalam rapat besok, BI akan membicarakan intervensi lebih lanjut untuk menguatkan rupiah.
Dini memproyeksikan rupiah pada perdagangan, Kamis (19/7) masih akan melemah di tengah tajamnya penguatan dollar AS dan kemungkinan investor kembali mengoleksi dollar AS karena adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed.
Dini memproyeksikan rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.320 per dollar AS hingga Rp 14.445 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News