Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemerintah kembali melelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara berbasis proyek seri project based sukuk (PBS) pada 19 Februari. Pemerintah menawarkan empat seri PBS lawas.
Keempat seri tersebut adalah PBS001 bertenor tiga tahun, PBS002 bertenor sembilan tahun, PBS003 bertenor 14 tahun, serta PBS004 bertenor empat tahun. Keempat instrumen tersebut menggunakan aset dasar proyek dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2013. Pemerintah menargetkan dana Rp 1,5 triliun untuk lelang ini, sama dengan target lelang sukuk sebelumnya.
Pengamat pasar modal Imam MS menduga, invesor masih akan meminta yield tinggi dalam lelang kali ini. Menurut Imam, saat ini investor masih memiliki persepsi bahwa yield sukuk harus lebih tinggi dibandingkan obligasi negara konvensional, karena risiko likuiditas.
Imam menambahkan, persepsi ini kurang tepat karena penerbit sukuk dan SUN (surat utang negara) adalah pemerintah, sehingga seharusnya memiliki risiko yang sama. "Persepsi investor ini berpengaruh terhadap permintaan investor di setiap lelang sukuk," kata Imam, Jumat (15/2). Menurut Imam, tingginya permintaan yield mengakibatkan pemerintah tidak agresif memenangkan permintaan.
Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra sepakat. Investor akan meminta yield tinggi, atau tidak berbeda jauh dari lelang sebelumnya. "Namun prospeknya masih menarik karena banyak institusi syariah yang membutuhkan sukuk," kata Made. Made memprediksi, investor akan banyak menyerbu seri bertenor panjang seperti PBS004. Ia memperkirakan, kelebihan permintaan bisa tiga kali rencana penerbitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News