Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih dalam tren koreksi. Kemungkinan negara-negara yang dilanda musim dingin telah selesai menumpuk persediaan batubaranya.
Harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2018 di Bursa ICE pada perdagangan Selasa (5/12) berada di level US$ 95,50 per metrik ton. Harga tersebut terkoreksi 0,93% dari hari sebelumnya. Sedang dalam sepekan harga batubara naik 0,26% dari level US$ 95,25 per metrik ton.
"Memasuki bulan Desember, permintaan batubara sudah sedikit berkurang walau fundamental ekonomi bagus," jelas Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim, Rabu (6/12).
Thomson Reuters Supply Chain and Commodity Forecast yang menunjukkan impor China melalui jalur laut untuk pengiriman November turun ke 18,26 juta ton. Padahal pada Oktober lalu, angkanya mencapai 20 juta ton. Adapun, pada data tersebut pengiriman November Indonesia turun 9,13 juta ton, dari sebelumnya 10,11 juta ton di Oktober.
Lebih jauh lagi, impor China dari Australia pada November adalah 6,47 juta ton, turun dari pengiriman Oktober di 6,87 juta ton dan di September yang mencapai 7,32 juta ton. Sayangnya, data ini tidak mencakup pengiriman melalui jalur darat, yakni kargo menggunakan kereta api. Namun yang jelas ini memberikan sinyal bahwa volume impor China mulai berangsur turun.
Menurut Ibrahim, koreksi harga ini terbilang normal, apalagi sebelumnya komoditas emas hitam ini sudah mengalami reli cukup panjang dan bakal dihadang oleh potensi penguatan dollar AS.
Untuk pergerakan esok, Ibrahim melihat adanya potensi koreksi lanjutan yang terbatas. Hal ini terlihat dari indikator stochastic dan moving average convergence divergence (MACD) 60% di area negatif. Namun indikator relative strength index 60% positif dan indikator bollinger band dan moving average (MA) 20 berada di atas bollinger bawah.
Ibrahim perkirakan besok harga batubara bakal berada di kisaran US$ 94,20 - US$ 95,80 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan harga batubara di rentang US$ 92,40 - US$ 96,90 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News