kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan pulih, bongkar muat kendaraan IPCC ikut naik


Minggu, 23 Mei 2021 / 09:28 WIB
Permintaan pulih, bongkar muat kendaraan IPCC ikut naik
ILUSTRASI. Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai membaiknya sektor otomotif memberikan sentimen positif pada permintaan akan produk-produk otomotif. Peningkatan permintaan tersebut berimbas pada kenaikan jumlah kendaraan yang ditangani di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Reza Priyambada, Investor Relation IPCC mengungkapkan hingga April 2021 kembali mencatat kenaikan pengiriman kendaraan melanjutkan pemulihan dari bulan sebelumnya. Tidak hanya itu, berkurangnya pembatasan ekspor khususnya kendaraan ke negara-negara tujuan ekspor juga membantu meningkatnya penanganan bongkar muat ekspor kendaraan di Terminal IPCC.

Secara tahunan, jumlah kendaraan yang ditangani bongkar muat di Terminal IPCC cenderung mengalami kenaikan. Pada Terminal Internasional, jumlah CBU yang ditangani melonjak 75,88% pada April 2021 menjadi 25.450 unit dari periode yang sama di tahun sebelumnya berjumlah 14.470 unit.

Dari jumlah tersebut, jumlah CBU ekspor naik hingga 99,06% dari 11.122 unit di April 2020 menjadi 22.140 unit di April 2021. Pada Alat Berat (gabungan antara kendaraan berat dan Truk/Bus), turut mengalami kenaikan dimana pada April 2021 sebanyak 1.015 unit Alat Berat ditangani di Terminal IPCC atau mengalami kenaikan 66,94% dari April tahun sebelumnya.

Baca Juga: Perbaiki kolektabilitas piutang, IPCC berupaya tekan eksposure piutang tak tertagih

Jumlah ekspor alat berat naik hingga 927,12% dimana pada April 2020 berjumlah hanya 59 unit dan di April tahun ini naik hingga 927,12% dimana ekspor alat berat banyak didominasi oleh segmen Truk/Bus. Sementara itu, pada segmen spareparts jumlah yang ditangani hingga April 2021 mencapai 1.684 meter kubik atau naik 142,86% dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, pada Terminal Domestik jumlah kendaraan yang ditangani di April 2021 mencapai 17.202 unit atau naik 338,38% dari April 2020 sebanyak 3.924 unit. Pada Alat Berat turut mengalami kenaikan dari 679 unit di April 2020 menjadi 2.023 unit di April tahun ini.

Ia menambahkan, penanganan spareparts juga naik signifikan di bulan April 2021 hingga mencapai 3.214,32% dari 111 meter kubik di bulan April 2020 menjadi 3.672 meter kubik. Termasuk juga kendaraan motor roda dua yang ditangani juga mengalami kenaikan dari 392 unit menjadi 8.545 unit.

Secara akumulasi 4 bulanan, IPCC mencatat jumlah kendaraan CBU di Terminal Internasional mencapai 116.195 unit CBU atau naik 9,02% dimana sebanyak 100.818 unit CBU merupakan CBU ekspor yang naik 12,28% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ekspor Alat Berat naik 0,58% dengan jumlah akumulasi 2.243 unit di tahun ini dibandingkan 2.230 unit di tahun lalu. Begitupun dengan spareparts yang juga naik sebanyak 17,99% menjadi 19.089 M3 dari 16.178 M3 di periode yang sama di tahun lalu.

Pada Terminal Domestik, sebanyak 17.202 unit CBU ditangani sepanjang periode Januari-April 2021 atau naik 23,17% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Alat Berat naik 14,39% menjadi 7.105 unit dan spareparts turut mengalami kenaikan hingga 835,73% dimana sebanyak 11.319 M3 berhasil ditangani di Terminal Domestik IPCC sepanjang periode 4 bulan pertama di tahun ini.

Untuk segmen roda dua, di periode tersebut telah ditangani sebanyak 17.090 unit motor dengan kenaikan 129,46% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Menurut Reza, pencapaian ini menjadi penyemangat bagi IPCC dan para stakeholders terkait serta tumbuhnya optimisme bahwa pemulihan ekonomi yang berimbas pada pemulihan di sektor otomotif kian nyata dan diharapkan kondisi ini dapat menjadi momentum untuk berlanjutnya pemulihan yang terjadi di tahun ini.

"Di sisi lain, momentum rebound-nya pemulihan ini juga diharapkan dapat membuat kondisi operasional dan keuangan IPCC dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya dimana sempat mengalami penurunan akibat imbas terkena dampak Pandemi Covid-19," jelasnya pada keterangan tertulis, Jumat (21/5).

Selanjutnya: Jelang Idul Fitri 2021, begini kondisi layanan bongkar muat di terminal IPCC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×