Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meningkatnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan sukses mengerek kinerja PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Terhitung sejak April hingga September 2010, distributor alat berat ini telah mencetak pertumbuhan penjualan lebih dari dua kali lipat ketimbang periode sama 2009.
Sekretaris Perusahaan HEXA Heri Akhyar menjelaskan, HEXA telah menjual sekitar 1.000 unit alat berat dalam enam bulan pertama buku keuangan mereka. "Tiap bulan bisa terjual antara 150 unit hingga 200 unit," ujarnya, saat dihubungi KONTAN (7/10).
Kondisi itu kontras jika dibandingkan tahun lalu, ketika krisis global menghantam bisnis alat berat. Saat itu, HEXA hanya mampu menjual paling tinggi 50 unit dalam sebulan.
Heri menambahkan, angka penjualan HEXA melesat juga berkat kenaikan fasilitas pembiayaan dari para kreditur. Maklum, sekitar 90% transaksi alat berat HEXA memakai fasilitas pembiayaan. Mitra yang memperbesar fasilitas kredit, antara lain ORIX Finance dan Buana Finance. HEXA juga mendapat fasilitas pembiayaan dari CIMB Niaga, Bank Danamon, UOB Buana, dan Bank Mega. "Tapi saya lupa total nilai pastinya," ujar Heri.
kendati begitu, HEXA pesimistis, penjualan yang melesat itu bakal mendongkrak laba bersih. Margin keuntungan distributor Hitachi ini kian menipis akibat nilai tukar yen yang terus menguat terhadap dollar AS. "Penguatan yen turut mengerek harga beli alat berat dari produsen di Jepang," imbuhnya.
Agar laba tak semakin menipis, HEXA berusaha mempertahankan margin penjualan suku cadang. Tapi, hal ini juga tidak mudah. Jadi, Direktur HEXA Hideo Satake memperkirakan, HEXA hanya akan mampu mencetak laba US$ 31 juta di 2010, atau anjlok 8,82% dibandingkan dengan laba di tahun sebelumnya.
Ade Jun Panjaitan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News