kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Permintaan melemah, harga CPO kembali turun


Kamis, 05 Maret 2015 / 17:18 WIB
Permintaan melemah, harga CPO kembali turun
ILUSTRASI. Nasabah Merapat, Tengok Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Kamis (21/9)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/03/2023.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) turun tipis lagi. Pelemahan harga terjadi karena perkiraan produksi yang berjalan seimbang dengan permintaan. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3) pukul 15.14 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Mei 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange mencatatkan penurunan 0,8% menjadi RM 2.345 per metrik ton. Namun dalam sepekan terakhir harga CPO masih naik 3%.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar mengatakan, pelemahan terjadi karena konsumsi CPO masih rendah. Sebab, kebijakan peningkatan campuran biodiesel di BBM belum mampu menggenjot permintaan pasar.

“Yang menggunakan CPO untuk biodiesel baru Indonesia dan Malaysia, sedangkan negara lainnya masih belum terlalu gencar,” kata Ariana. Ini membuat kemungkinan kenaikan permintaan belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Belum lagi prediksi pertumbuhan ekonomi China tahun 2015 yang hanya 7%. Menurut Ariana ini bisa menjadi sinyal bahwa konsumsi CPO di pasar belum akan membaik. Ekonomi global yang belum pulih, juga membuat permintaan CPO menurun.

Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, tekanan datang dari turunnya data ekspor Malaysia pada Februari 2015. Data yang dirilis oleh Intertek tersebut mencatatkan bahwa ekspor CPO Malaysia bulan Februari 2015 turun 10,4% menjadi 993.338 ton dari sebelumnya 1,1 juta ton di Januari 2015. “Ini artinya permintaan dari global masih rendah,” kata Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×