Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Turunnya permintaan dari pasar lokal dan pasar ekspor akibat kondisi perekonomian global dan regional yang mengalami tekanan membuat PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) terpaksa mengurangi satu lini produksi saniter untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (25/3), manajemen TOTO mengatakan dengan berkurangnya jumlah produk yang diproduksi mengakibatkan cost of goods manufactured menjadi naik, karena biaya labor dan overhead tidak dapat diturunkan (tidak ada pengurangan jumlah karyawan).
Baca Juga: Surya Toto Indonesia (TOTO) andalkan segmen ritel untuk topang penjualan
Sehingga, cost of good sold otomatis juga menjadi tinggi, menyebabkan gross profit menjadi turun dan pada akhirnya net profit juga berkurang.
Namun, semua ini masih dalam kendali TOTO. “Keuangan perseroan dalam kondisi sehat dan mampu membiayai kegiatan operasional dan membayar kewajiban sesuai dengan jadwal,” tulis manajemen TOTO dalam rilis, Rabu (25/3).
Selain mengurangi satu lini produksi saniter, mitigasi yang dilakukan oleh disesuaikan TOTO adalah mengurangi lembur karyawan produksi dan karyawan non produksi, sesuai dengan kebutuhan.
TOTO juga melakukan penghematan biaya operasional di semua lini dan melakukan lobby kepada buyer luar negeri untuk meningkatkan penjualan ekspor.
Lebih lanjut, TOTO juga melakukan perawatan atas mesin-mesin produksi agar tetap dalam keadaan prima dan siap pakai, bila permintaan pasar meningkat.
Baca Juga: Pasar lesu, Surya Toto (TOTO) tahan ekspansi tahun ini
Sebagai gambaran, per kuartal III-2019 TOTO membukukan penjualan neto Rp 1,52 triliun turun 11,8% dari sebelumnya Rp 1,72 triliun di periode yang sama tahun 2018.
Laba bersih Surya TOTO juga amblas hingga 61% secara tahunan menjadi Rp 83,34 miliar dari sebelumnya Rp 230,59 miliar di kuartal III 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News