kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan lelang SUN masih tinggi


Rabu, 30 Januari 2013 / 08:19 WIB
Permintaan lelang SUN masih tinggi
ILUSTRASI. Pahami 4 Penyebab Munculnya Keriput yang Sering Dialami Sehari-Hari


Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) mengalami kelebihan permintaan lebih dari dua kali. Permintaan mencapai Rp 16,34 triliun.

Dari total permintaan yang masuk, pemerintah hanya mengambil Rp 8,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding target awal Rp 7 triliun.

Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan satu seri surat utang bertenor setahun dan tiga seri SUN acuan. Keempat seri tersebut adalah Seri SPN12140116 bertenor satu tahun, seri FR0066 bertenor lima tahun, seri FR0063 bertenor 10 tahun, dan seri FR0064 bertenor 15 tahun.

Permintaan yang masuk dalam lelang kali ini mirip dengan lelang perdana 15 Januari lalu di angka Rp 17 triliun. Kala itu, pemerintah hanya mengambil Rp 9 triliun.

Head of Debt Capital Market BCA Securities Herdi Ranu Wibowo mengatakan, lelang kali ini diramaikan oleh investor domestik, terutama perbankan yang masuk untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas di awal tahun. Menurut dia, likuiditas perbankan hingga akhir kuartal I ini masih cukup tinggi karena penyaluran kredit biasanya baru kencang pada kuartal II. "Sehingga kelebihan likuiditas akan dimanfaatkan dengan masuk ke SUN," ujar Herdi, Selasa (29/1).

Tren harga SUN yang menunjukkan kenaikan pada pekan terakhir ini juga memicu minat investor untuk masuk ke lelang SUN. Selain itu, kata Herdi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan tanda-tanda penguatan juga menambah optimisme investor terhadap instrumen surat utang pemerintah itu. "Dari sisi pemerintah, permintaan yang sangat besar melalui lelang dimanfaatkan dengan menyerap lebih banyak dari target yang dipasang sebelumnya," kata Herdi.

Herdi menambahkan, pemerintah menerapkan strategi front loading atau memperbesar penyerapan di awal tahun, tapi tetap dengan pertimbangan yield yang diminta investor masih wajar. Ia menduga, harga SUN di pasar sekunder masih akan melanjutkan tren kenaikan hingga Februari.

Lelang sukuk perdana

Pekan depan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan akan menggelar lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Dalam pengumuman, DJPU menargetkan pencapaian dana Rp 1,5 triliun pada lelang Februari mendatang. Peserta lelang sukuk negara sebanyak 17 institusi yang terdiri dari 13 bank dan empat perusahaan efek.

Pemerintah menawarkan seri baru surat perbendaharaan negara syariah SPN-S 06082013 yang jatuh tempo 6 Agustus 2013. Aset dasar SPN syariah ini adalah barang milik negara berupa tanah dan bangunan.

DJPU juga menawarkan empat seri lama sukuk negara, yaitu PBS001 yang jatuh tempo Februari 2018, PBS002 jatuh tempo Januari 2022, PBS003 jatuh tempo Januari 2027, dan PBS004 jatuh tempo 2037. Keempat sukuk ini memiliki aset dasar proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2013.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPU Dahlan Siamat mengatakan, sebagian penerbitan sukuk negara tahun ini untuk pembiayaan proyek. Di antaranya, untuk mendukung pembangunan rel ganda Cirebon-Kroya. Total nilai proyek mencapai Rp1,7 triliun dan telah mendapatkan persetujuan DPR.

Dahlan menjelaskan, rel ganda Cirebon-Kroya merupakan proyek multiyears. "Proyek yang akan dibiayai dengan sukuk negara harus benar-benar sudah 100% siap, terutama dalam hal pembebasan lahan," ungkap Dahlan, Minggu (27/1). Kesiapan proyek merupakan pertimbangan penting karena proyek tersebut menjadi aset dasar.

Hasil Lelang Surat Utang Negara    
         
Seri SPN12140116 FR0066 FR0063 FR0064
Permintaan masuk Rp 4,7 triliun Rp 2,32 triliun Rp 5,53 triliun Rp 3,79 triliun
Dimenangkan Rp 1 triliun Rp 2,15 triliun Rp 2,7 triliun Rp 2,65 triliun
Yield tertinggi dimenangkan 4,34% 4,75% 5,25% 5,94%
Yield rata-rata tertimbang 4,33% 4,67% 5,21% 5,92%
Yield pasar sekunder (29/1) - 4,709% 5,168% 5,906%
         
sumber: DJPU, Bloomberg        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×