Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (28/1). Dalam lelang kali ini pemerintah memiliki target indikatif Rp 7 triliun.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C Permana menilai, target tersebut akan mudah tercapai pada lelang nanti. Mengingat kondisi saat ini memang tengah mendukung minat para investor.
“Potensinya masih prospektif. Saat ini kan permintaan Surat Utang Negara (SUN) sedang tinggi sementara rupiah juga sangat positif belakangan ini,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (26/1).
Baca Juga: Pemerintah akan melelang lima seri sukuk negara dengan target indikatif Rp 7 triliun
Senada dengan Fikri, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga percaya target tersebut akan mudah tercapai. Selain faktor pasar yang memang sedang ramai, Ramdhan menilai awal tahun juga menjadi momen yang tepat untuk mengadakan lelang.
“Awal tahun kan biasanya jadi momen bagi fund manager untuk menempatkan dananya. Terlebih lagi obligasi saat ini menjadi pasar yang paling menarik,” ujar Ramdhan.
Pada lelang nanti, Fikri memproyeksikan penawaran yang masuk sangat mungkin oversubscribe lebih dari empat kali lipat. Dia bahkan menyebut angka Rp 30 triliun sangat mungkin tercapai. Sementara Ramdhan justru memperkirakan dana yang masuk bahkan bisa hingga melebihi Rp 40 triliriun.
Baca Juga: Penawaran masuk dalam lelang SUN hari ini capai Rp 94,97 triliun, begini kata analis
Namun Ramdhan menggarisbawahi bahwa pemerintah harus tetap berpatokan pada target indikatif yang sudah ditetapkan. Jangan karena dana yang masuk lebih banyak, lalu pemerintah melewati target indikatif tersebut. Sebab menurutnya hal tersebut bisa menjadi bargaining bagi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News