kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Permintaan Lebih Kuat dari Pasokan, Harga Batubara Sentuh US$ 150 per Ton


Jumat, 11 Oktober 2024 / 21:12 WIB
Permintaan Lebih Kuat dari Pasokan, Harga Batubara Sentuh US$ 150 per Ton
ILUSTRASI. Harga batubara menguat terkerek penurunan pasokan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara terus menguat. Mengutip Bloomberg, Jumat (11/10) pukul 21.00 WIB, harga batubara untuk pengiriman November 2024 di ICE Futures diperdagangkan dengan harga US$ 150,25 per ton. Harga tersebut naik 2,21% dari sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga batubara naik 0,43%.

Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com. Wahyu Tribowo Laksono mengatakan lonjakan harga tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat sementara terdapat gangguan pasokan. 

Untuk batubara Australia, lonjakan disebabkan permintaan yang lebih kuat dari beberapa negara Asia, termasuk Thailand, Filipina, Vietnam, bahkan Jepang.

Baca Juga: Produksi Batubara China Terganggu, Harga Batubara Menghangat

"Beberapa di antaranya karena mengalami cuaca ekstrem sehingga mendorong konsumsi energi meningkat," ungkap Wahyu kepada KONTAN, Jumat (11/10). 

Di sisi lain, Wahyu mencermati China sebagai salah satu pemain utama mengalami permintaan yang meningkat. Ini mendorong negara tersebut meningkatkan poduksi batubara, serta menimbun cadangan sebagai langkah antisipatif menghadapi ancaman kebutuhan musiman di masa mendatang. 

Pada 2025, Wahyu menilai harga batubara berpotensi melemah seiring dengan pembangkit listrik terbarukan yang mampu memenuhi permintaan listrik yang meningkat.

Namun pelemahannya tidak tajam karena pada masa mendatang pun China dan India masih sangat membutuhkan batubara. Terutama China, tenaga panas di negara tersebut banyak berbahan bakar batu bara dengan hanya sejumlah kecil berasal dari gas alam.

Baca Juga: Ubah Batubara Jadi Minyak, Perusahaan Tambang China Habiskan US$ 24 miliar

Di samping itu fundamental global yang baik, seperti pelonggaran kebijakan moneter yang memicu pelemahan dolar dan mendorong harga minyak, kemudian juga menyeret harga batubara untuk naik. Ditambah lagi kebijakan pemangkasan produksi minyak Arab Saudi dan OPEC+.

"Sentimen tersebut bisa menahan harga komoditas, termasuk batubara dari pelemahan tajam," jelasnya. 

Pada akhir tahun, Wahyu memproyeksi harga batubara masih berpotensi bullish di level US$ 160 per ton. Namun menurutnya harga wajar batubara ada di kisaran US$ 130- US$ 150 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×