Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemerintah kembali mematok target indikatif Rp 8 triliun dalam lelang surat utang negara (SUN), Senin pekan depan (3/6). Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan dua surat perbendaharaan negara (SPN) seri baru dan tiga SUN acuan seri FR0066, FR0064 dan FR0065.
Desmon Silitonga,analis Millenium Danatama Asset Management memperkirakan, investor akan meminta imbal hasil tinggi dalam lelang tersebut. Dua seri bertenor panjang yakni FR0064 dan FR0065 diperkirakan akan mengalami kenaikan imbal hasil sekitar 15 basis poin (bps) hingga 20 bps dari posisi saat ini. "Tren kenaikan imbal hasil oleh investor telah terlihat dari lelang dua pekan lalu dan akan berlanjut," kata Desmon kepada KONTAN, Kamis (30/5).
Desmon menduga, seri SPN akan menjadi seri yang paling banyak diminati investor, khususnya perbankan. Menurut dia, tenor ini menjadi pilihan rasional dari perbankan dengan risiko yang lebih rendah ketimbang masuk ke tenor menengah dan panjang sebagai dampak dari kenaikan inflasi akibat harga BBM.
"Sedangkan untuk seri-seri tenor menengah dan panjang diperkirakan akan mengalami permintaan dari investor asuransi, asing dan dana pensiun," kata Desmon.
Desmon memperkirakan, lelang tersebut akan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribes sekitar satu hingga dua kali dari target pemerintah yang sebesar Rp 8 triliun.
Head of Fixed Income BCA Sekuritas Herdi Ranu Wibowo mengatakan hal senada. Dia memperkirakan, investor akan meminta imbal hasil tinggi sebagai konsekuensi dari tekanan inflasi dan kenaikan harga BBM. "Rata-rata kenaikan imbal hasil SUN dalam sepekan ini sudah naik 25 bps hingga 35 bps dan kemungkinan investor akan meminta imbal hasil yang tinggi dalam lelang," kata Herdi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News