kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Permintaan dollar AS naik, rupiah tertekan


Jumat, 12 Oktober 2012 / 20:30 WIB
ILUSTRASI. Real Madrid incar Matheus Cunha, bintang Timnas Brasil di Olimpiade Tokyo 2020


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Rupiah, pekan ini, bergerak dalam rentang sempit. Di pasar spot, USD/IDR, Jumat (12/11), ditutup senilai 9.585, atau melemah 0,20% dibanding dibanding posisi awal pekan. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI), adalah Rp 9.605 atau menguat 0,15% dari nilai di awal minggu.

Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth, mengungkapkan, pergerakan rupiah dalam batasan yang wajar, kendati USD/IDR sempat melambung ke 9.630. Penguatan itu dinilai belum merisaukan, karena inflow di saham masih positif.
Kepemilikan asing di obligasi pemerintah juga meningkat, hampir mencapai Rp 3 triliun. "Rupiah terkoreksi karena permintaan dollar AS dari perusahaan asing yang ada di Indonesia sedang tinggi," kata dia.

Sepekan ini, Veni melihat, BI kerap melakukan intervensi setiap kali pairing USD/IDR bergerak di kisaran 9.585-9.610. Untuk pekan depan, arah pergerakan USD/IDR lebih banyak ditentukan faktor domestik daripada faktor global.

Sejumlah perusahaan asing perlu menukarkan dollar ke dalam rupiah untuk biaya operasional. Hal itu akan meniupkan sentimen positif bagi rupiah. Sebaliknya, importir juga membutuhkan dollar AS untuk membayar letter of credit (LC), sehingga permintaan the greenback akan naik.

Wahyu Tribowo Laksono, pengamat komoditas dan pasar uang menuturkan, kondisi Amerika dan Eropa mulai pulih. Arus hot money yang berada di Indonesia agak berkurang, hingga laju rupiah tertahan. Namun, pelemahan rupiah ini masih terbatas. Ia optimistis rupiah mampu bangkit di akhir tahun hingga USD/IDR jatuh menjadi 9.300. “Pelemahan rupiah belum memasuki area negatif karena ekonomi masih cukup stabil,” ujar Wahyu. Ia memprediksi, rupiah akan mengawali pekan depan di kisaran 9.560-9.640.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×