kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.490.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.565   20,00   0,13%
  • IDX 7.560   39,05   0,52%
  • KOMPAS100 1.173   4,74   0,41%
  • LQ45 938   4,49   0,48%
  • ISSI 228   1,12   0,49%
  • IDX30 481   1,52   0,32%
  • IDXHIDIV20 577   -0,47   -0,08%
  • IDX80 134   0,48   0,36%
  • IDXV30 141   -0,93   -0,66%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Permintaan dari Eropa menyokong penguatan CPO


Jumat, 27 Oktober 2017 / 14:05 WIB
Permintaan dari Eropa menyokong penguatan CPO


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir pekan harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berhasil mempertahankan penguatannya. Naiknya permintaan dari kawasan Uni Eropa semakin mendorong kenaikan harga.

Mengutip Bursa Malaysia Jumat (27/10) pukul 12.20 WIB, harga minyak sawit mentah kontrak pengiriman Januari 2018 tercatat menguat 0,5% ke level RM 2.827 per ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika membandingkan harga sepekan lalu penguatannya sudah mencapai level 3,14%.

Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, sentimen positif terbaru yang menggerakkan harga CPO datang dari Uni Eropa. Impor minyak sawit mentah mulai 1 Juli–24 Oktober tercatat naik 4% menjadi 2 juta ton.

Padahal periode yang sama tahun lalu jumlah impornya baru mencapai 1,9 juta ton. "Harga CPO kembali naik pada perdagangan Jumat, menuju penguatan mingguan dan berada di level tertinggi 1 bulan," kata Putu kepada Kontan.co.id.

Selain itu lanjut Putu, hingga saat ini CPO juga masih mendapatkan sokongan dari kenaikan harga minyak kedelai dan tumbuhnya ekspor Malaysia. Data dari Chicago Board Trade (CBOT) menunjukkan harga minyak kedelai menguat sekitar 0,26%.

Intertek Testing Service melaporkan ekspor Malaysia periode 1–25 Oktober naik 8,6% dibandingkan periode 1–25 September. "Potensi rentang pergerakan hari ini di kisaran RM 2.810–RM 2.840 per ton," pungkas Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×