kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perluas pasar ekspor, Sido Muncul (SIDO) bakal luncurkan produk suplemen makanan


Jumat, 17 Januari 2020 / 17:23 WIB
Perluas pasar ekspor, Sido Muncul (SIDO) bakal luncurkan produk suplemen makanan
ILUSTRASI. Perluas pasar ekspor, Sido Muncul bakal luncurkan produk suplemen makanan pada Januari atau Februari 2020.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan meluncurkan produk herbal baru berupa suplemen makanan (food supplement) pada Januari atau Februari 2020. Direktur SIDO Irwan Hidayat mengatakan, langkah ini dilakukan untuk memperluas pasar ekspor perusahaannya.

Menurut dia, dengan produk ini, peluang pertumbuhan penjualan luar negeri SIDO akan terbuka lebih lebar. Alasannya, di negara lain, tidak ada regulasi terkait jamu. "Kalau food supplement itu ada regulasinya. Jadi, kami berharap dapat memperluas penjualan kami dengan produk tersebut. Kemungkinan bisa sampai ke seluruh dunia," ucap dia di Jakarta, Jumat (17/1).

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) siapkan belanja modal Rp 180 miliar pada 2020

Sebagai awalan, SIDO berencana menjual suplemen makanan tersebut ke negara-negara tujuan ekspor yang sudah ada sebelumnya, seperti Filipina, Amerika, dan Australia.

Perusahaan ini juga telah mengirimkanĀ  produk-produknya ke Malaysia dan Nigeria. Sebagai gambaran, sampai akhir tahun 2019, manajemen memperkirakan porsi penjualan ekspor berkisar 5% dari penjualan bersih SIDO.

Menurut Irwan, saat ini SIDO tengah dalam proses registrasi produk tersebut di badan pengawas obat dan makanan negara-negara terkait. "Sudah sampai pendaftaran. Kalau diterima, kami akan mulai kirim produknya," kata Irwan.

Pada tahun 2020, SIDO juga berencana menjajaki pasar tujuan ekspor baru, yaitu Myanmar, Vietnam, Kamboja, Arab Saudi, dan Ghana.

Direktur Utama SIDO David Hidayat pernah mengatakan, SIDO mematok target pendapatan dan laba masing-masing di atas 10% pada tahun ini. Untuk itu, SIDO akan meningkatkan ketersediaan produk-produknya di pasar domestik maupun luar negeri.

Baca Juga: GP Jamu proyeksikan industri jamu tumbuh 5% di tahun 2020

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan per kuartal-III 2019, total pendapatan SIDO mencapai Rp 2,12 triliun atau tumbuh 9,48% year on year (yoy). Sebagian besar penjualan ditopang oleh segmen produk jamu herbal dan suplemen sebesar 67,09%.

Selanjutnya, sebanyak 28,56% penjualan SIDO berasal dari segmen makanan dan minuman. Sementara itu, sekitar kurang dari 5% sisanya ditopang oleh penjualan dari segmen farmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×