kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perluas Pangsa Pasar, Cek Rekomendasi BTPN Syariah (BTPS)


Jumat, 09 September 2022 / 06:35 WIB
Perluas Pangsa Pasar, Cek Rekomendasi BTPN Syariah (BTPS)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Syariah Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan yang solid di paruh pertama tahun ini. Kinerja emiten berkode saham BTPS ini berpotensi bertumbuh seiringan dengan upaya membesarkan pangsa pasar. 

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan mencermati laba bersih setelah pajak (NPAT) BTPN Syariah yang mencapai Rp 856 miliar yang tumbuh 11% secara tahunan atau year on year (YoY) sepanjang semester pertama 2022, yang sedikit di bawah perkiraannya. 

“Sementara top-line sejalan dengan perkiraan karena NII tumbuh sebesar 16% yoy pada peningkatan NIM marjinal dan pertumbuhan pembiayaan dua digit,” tulis Erni dalam risetnya 28 Juli 2022. 

Baca Juga: Beban Bunga Turun, Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 1,93 Triliun di Semester I-2022

Sepanjang semester pertama 2022, BTPN Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 11,1 triliun, naik 11% YoY dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu. Namun pertumbuhan pembiayaan mulai terbebani oleh write-off atau hapus buku. 

Per Juli 2022, penghapusan BTPS tercatat sebesar Rp 420 miliar atau setara dengan sekitar 7,8% dari total penyaluran pembiayaan. Meski begitu, Erni menilai perseroan masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang solid.  

“BTPN Syariah mempertahankan panduan penghapusan mereka di sekitar 8,5% pembiayaan pada 2022 tahun penuh, sehingga hal ini akan membatasi potensi pertumbuhan pembiayaan tahun ini,” kata dia. 

Baca Juga: Kinerja Bank Syariah Bergairah di Semester I-2022

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri memaparkan biaya kredit BTPN Syariah pada semester pertama 2022 sebesar 673 basis points (bps) masih sejalan dengan perkiraan dia, yang sebesar 681 bps di tahun ini. 

Eka menilai BTPS dinilai akan terdorong dari agen bank yang bakal diluncurkan BTPN Syariah. Hingga semester satu ini, BTPN Syariah telah punya agen perbankan sejumlah 1.000 agen. 

“Melalui agen perbankan ini dapat membantu memperluas ke banyak daerah baru dan bisa menghadirkan lebih banyak Sentra sehingga pelanggan pembiayaan meningkat,” papar dia dalam risetnya 28 Juli 2022. 

Namun para agen ini juga dilengkapi dengan aplikasi bawaan di ponsel dan printer bluetooth. Dengan demikian, Eka memproyeksikan cost to income ratio (CIR) alias rasio biaya terhadap pendapatan BTPN Syariah bisa meningkat menjadi 37% pada 2022 ini.  

Baca Juga: BTPN Syariah Terus Mengembangkan Ekosistem Digital Syariah di Indonesia

Ke depan, BTPS juga bakal fokus kepada pelanggan dengan menyesuaikan produk dan layanan berdasarkan keputusan pelanggannya. Eka menuturkan, BTPS juga bakal memperkuat proses digitalisasi untuk membangun ekosistem digital syariah untuk para masyarakat yang belum punya rekening bank (unbanked). 

Adapun BRI Danareksa mempertahankan rekomendasi beli pada saham BTPS dengan target harga RP 3.800 per saham. Target harga tersebut mengimplikasikan PVB BTPS sebesar 3,6 kali untuk 2022. 

“Potensi rasio pembayaran yang lebih tinggi harus menjadi faktor kenaikan karena tingkat modal BTPS yang berlebihan,” papar Eka. 

Sementara, Ciptadana Sekuritas Asia juga mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 4.420 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×