kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.420   8,00   0,05%
  • IDX 7.897   95,25   1,22%
  • KOMPAS100 1.105   16,50   1,52%
  • LQ45 800   7,00   0,88%
  • ISSI 270   4,28   1,61%
  • IDX30 415   4,17   1,01%
  • IDXHIDIV20 483   5,65   1,18%
  • IDX80 122   1,14   0,94%
  • IDXV30 134   2,12   1,61%
  • IDXQ30 134   1,50   1,14%

Periode II Jokowi, BEI berharap semakin banyak BUMN yang masuk bursa


Senin, 21 Oktober 2019 / 14:30 WIB
Periode II Jokowi, BEI berharap semakin banyak BUMN yang masuk bursa
ILUSTRASI. BEI berharap ke depannya semakin banyak badan usaha milik negara (BUMN) yang mencatatkan sahamnya di BEI.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi dilantik pada Minggu (20/10). Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berharap ke depannya semakin banyak badan usaha milik negara (BUMN) yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Ia menyampaikan, saat ini belum banyak perusahaan pelat merah yang mencari pendanaan dari pasar modal. Inarno bilang, perusahaan BUMN yang tadinya mencari sumber dana melalui perbankan, selanjutnya bisa mencari dana di pasar modal.

Baca Juga: Ini sejumlah emiten yang kinerjanya diproyeksi membaik di kuartal III dan IV 2019

"Kami berharap semakin banyak BUMN yang go public di pasar modal. Kami harapkan ke depannya terutama perusahaan BUMN yang selama ini menggunakan alternatif perbankan, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan," paparnya, Senin (21/10).

Ia menambahkan, belum ada perusahaan BUMN yang mencalonkan diri untuk menggelar initial public offering (IPO) dalam pipeline IPO BEI yang dirilis pada 7 Oktober 2019 lalu. Dalam catatan Kontan.co.id. hingga tutup tahun ini masih ada 30 perusahaan yang akan IPO.

Baca Juga: Siap-Siap, Banyak Emiten Baru Akan Listing di Akhir Tahun

Inarno juga mengharapkan, pemerintahan baru mampu mendukung pasar modal. "Kalau dari kami, siapap mendukung, yang penting perekonomian stabil, politik yang stabil, itu sudah merupakan berkah yang sangat luar biasa untuk pasar modal. Di luar itu, kita harapkan (pemerintahan) yang pro dengan pasar modal," imbuhnya, Senin (21/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×