Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan peringkat utang PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings dan Moody’s Investors Service tentunya menjadi sentimen negatif bagi saham ini. Sejumlah analis menilai investor harus cermat melihat arah permasalahan ini.
Pada pembukaan perdagangan Senin (22/7) saham APLN dibuka terkoreksi empat poin ke level Rp 210 per saham. Adapun pada penutupan perdagangan hari ini saham APLN ditutup koreksi dua poin atau minus 0,94% kembali ke level Rp 210 per saham dengan rentang pergerakannya Rp 208-Rp 218.
Pada hari ini saham APLN, anggota indeks Kompas100 ini, mencatatkan volume transaksi sebanyak 39,03 juta saham dengan valuasi sebesar Rp 8,30 miliar. Adapun performa saham APLN selama sepekan terseret sampai 13,22% dan pada satu bulan kinerja sahamnya merosot hingga 19,23%.
Di tengah masalah penurunan peringkat utang APLN ke level junk justru pada Jumat pekan lalu (19/7) asing mencatatkan net buy sebesar Rp 432,2 juta. Artinya saham APLN masih digemari asing untuk koleksi.
Kendati demikian, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menyatakan net buy hanya bertahan satu hari karena sentimen positif dari pemberian izin reklamasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Hari ini saja net buy APLN hanya mencatatkan Rp 58,06 juta turun drastis dari Jumat pekan lalu,” ujarnya pada Kontan.co.id, Senin (22/7).
Suria memperkirakan net buy dan valuasi saham APLN akan terus turun karena saat ini emiten pengembang dan pengelolaan proyek komersial dan residensial ini dihinggapi berita buruk. Menurut Suria dampak yang dirasakan APLN dengan ditetapkannya peringkat utang di level sampah (junk) cukup memberi sentimen negatif bagi APLN.
Suria bilang hal ini APLN berpotensi sulit mencari pendanaan dan bunga yang didapat menjadi lebih tinggi. Sebab untuk refinancing saja dananya masih belum mencukupi. Dengan kata lain minat yang ingin memberi pinjaman kurang banyak karena memperhitungkan faktor risiko APLN.
Namun ke depannya APLN masih bisa diberi sentimen positif tergantung laporan keuangan kuartal II-2019. Kalau bagus ada kemungkinan bisa jadi angin segar untuk emiten ini.
Suria menyarankan bagi investor awam untuk mencari saham yang lebih menarik untuk menghindari risiko. Tapi bagi investor yang suka dengan saham yang volatilitas tinggi sah-sah saja tetap bertahan di investasi di saham APLN.
Begitu juga dengan analis Panin Sekuritas William Hartanto masih merekomendasikan investor membeli saham APLN.
“Kondisi seperti ini mirip dengan waktu market Indonesia pernah di-downgrade oleh lembaga pemeringkat internasional, tapi akhirnya efeknya hanya sementara dan sekarang menguat lagi,” jelasnya.
William bilang investor tidak usah terlalu khawatir dengan keadaan ini sehingga ia merekomendasikan beli saham APLN dengan target terdekatnya di Rp 232 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News