Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kecil-kecil cabe rawit, mungkin ini sebutan yang pas untuk PT Siantar Top Tbk (STTP). Emiten konsumer yang berdomisili di Surabaya ini secara perlahan mampu bertumbuh setiap tahunnya.
Anis Setyaningrum, Analis Rating Korporasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, rating perusahaan saat ini masih ada di level A dengan prospek bisnis stabil.
Peringkat ini bisa naik tingkat jika perseroan mampu meningkatkan posisi pasar dengan ekspansi bisnis yang mumpuni dan menjaga profil keuangan yang konservatif. Posisi perusahaan yang kuat dapat dilihat dari kinerja per September 2014 dengan peningkatan penjualan bersih sekitar 26,61%.
Sedangkan, laba bersih mampu bertumbuh dari Rp 89,34 miliar menjadi Rp 92,66 miliar. Salah satu penunjang pertumbuhan adalah variasi produk yang beragam. Perseroan memiliki lebih dari 140 varian produk. Pendapatan dari masing-masing produk juga merata.
Selain itu, penjualan perseroan di pasar domestik secara geografis juga merata. Bahkan, STTP mampu eksis di Indonesia bagian timur.
"Di sana kompetisinya kecil, pertumbuhan penjualan pereroan di Indonesia Timur mencapai 26% per September 2014," kata Anis, Kamis (26/2).
Arus kas perseroan juga dinilai cukup kuat. Per akhir kuartal III-2014 posisi kas dan setara kas perusahaan tercatat sebesar Rp 11,19 miliar. Namun, Anis memperingatkan, ada beberapa hal yang bisa menghambat kenaikan peringkat.
Faktor-faktor itu seperti adanya risiko investasi pada bisnis kopi. "Kompetisi di bisnis kopi makin ketat, pembangunan pabrik kopi perseroan juga sempat mundur," tutur Anis.
Sehingga, hal itu bisa berdampak buruk terhadap kinerja perseroan di masa yang akan datang. Perseroan juga menghadapi masalah seperti perusahaan konsumer lainnya, yakni risiko fluktuasi harga bahan baku, khususnya bahan baku impor.
Peringkat STTP terancam melorot jika perseroan menarik utang secara agresif untuk pembiayaan ekspansinya. Terlebih, jika hal itu tidak diimbangi kinerja bisnis yang kuat dari perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News