Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memprediksi pergerakan Surat Utang Negara (SUN) Selasa (11/4) cenderung terbatas.
Misalnya saja Ia menjelaskan, di awal perdagangan, pelaku pasar masih akan mencermati pelaksanaan lelang penjualan SUN yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Asal tahu saja, hari ini pemerintah berencana untuk menerbitkan SUN senilai Rp 15 triliun dari lima seri yang ditawarkan kepada investor. Pada kuartal II-2017, pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) melalui lelang senilai Rp 138 triliun.
"Menurut kami hasil dari pelaksanaan lelang akan menentukan arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder," paparnya.
Sementara itu dari perdagangan surat utang global, imbal hasilnya cenderung mengalami penurunan di tengah pelaku pasar yang melakukan pembelian aset yang lebih aman (safe haven asset).
Hal tersebut sebagai antisipasi investor terhadap gejolak politik global setelah pemerintah Amerika memutuskan untuk melakukan penyerangan kepada negara Syria.
Adapun imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,35% dan untuk tenor 30 tahun ditutup pada level 2,98%. Sementara imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 0,20% dan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup pada level 1,07%.
"Kecenderungan penurunan imbal hasil dari surat utang global tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap pasar surat utang domestik asalkan didukung dengan membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS)," tambah Made.
Sedengkan secara teknikal, pergerakan harga SUN telah berada pada tren penurunan yang terjadi sejak akhir pekan lalu, sehingga Made perkirakan akan kembali membuka peluang terjadinya penurunan harga dalam jangka pendek.
Dengan kondisi tersebut Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Guna mengantisipasi tren penurunan harga SUN dalam jangka pendek, maka disarankan kepada investor untuk melakukan pergerseran portofolio dari tenor panjang ke tenor menengah atau pendek.
Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, momentum koreksi harga dapat digunakan untuk melakukan akumulasi secara bertahap terhadap SUN dengan tenor panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News