Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah, Jumat (11/8) menantikan data hasil inflasi Amerika Serikat (AS). Hari ini, rupiah ditutup menguat 0,03% ke Rp 15.185 per dolar AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional bergerak mendatar sepanjang hari ini. Sebabnya, investor cenderung wait and see.
"Investor menantikan data inflasi AS malam ini yang diperkirakan akan menujukan kenaikan pada inflasi tahunan pertama kali sejak lebih dari setahun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/8).
Karenanya, apabila data inflasi sesuai ekspektasi atau bahkan melebihi maka diperkirakan rupiah akan kembali melemah. "Inflasi tahunan AS 3%, diperkirakan akan naik menjadi 3,3%," katanya.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, sepakat sentimen utama penggerak rupiah pada esok hari dari hasil data inflasi AS. Hanya saja, Josua justru berpandangan rupiah berpotensi bergerak menguat seiring dengan potensi penurunan inflasi inti AS pada bulan Juli.
"Perlambatan inflasi AS diperkirakan meningkatkan probabilitas The Fed untuk menahan suku bunganya pada bulan September mendatang," jelasnya.
Dengan begitu, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.125 - Rp 15.225 per dolar AS.
Sementara Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah pada range Rp 15.050 - Rp 15.200 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News