Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini diprediksi kembali melemah. Selain masih terseret pernyataan The Federal Reserve usai rapat Federal Open Market Committe, rupiah juga bergantung pada data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis tadi malam.
Kamis (28/1), rupiah spot ditutup melemah 0,20% ke level Rp 14.078 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR), rupiah melemah 0,20% ke level Rp 14.119 per dolar AS dari perdagangan hari sebelumnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pasca rapat FOMC, The Fed menyebut pemulihan ekonomi AS cenderung melambat pada beberapa bulan terakhri. Kondisi tersebut terindikasi dari tertahannya penyerapan tenaga kerja di Negeri Paman Sam tersebut.
Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,20% ke Rp 14.078 per dolar AS pada hari ini (28/1)
"Pernyataan The Fed menimbulkan sentimen risk off di pasar keuangan global, sehingga permintaan aset safe haven ikut mengalami peningkatan termasuk dolar AS," kata dia kepada Kontan, Kamis (28/1).
Alhasil, penguatan permintaan dolar AS telah membuat rupiah mengalami pelemahan. Adapun untuk perdagangan hari ini, mata uang Garuda cenderung didominasi dampak dari rilis produk domestik bruto (PDB) AS.
"Rupiah berpotensi melemah kembali dan bergerak di kisaran Rp 14.075 per dolar AS hingga Rp 14.175 per dolar AS. Terutama, jika data PDB AS tercatat di bawah proyeksi," pungkas dia.
Selanjutnya: Ini sentimen yang berpotensi menyeret pergerakan rupiah di akhir pekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News