Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pekan terakhir Juni ini, ada dua kejadian penting yaitu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang memiliki dampak terhadap pasar modal Indonesia.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan, bulan September dan Desember nanti The Fed akan menaikkan suku bunga acuan lagi. Maka, ia memperkirakan BI akan menaikkan 7-day reverse repo rate dalam RDG BI 28 Juni sebesar 25 bps.
"Tetapi, saya perkirakan BI akan melanjutkan kenaikkan 7DRR hingga akhir tahun 2018," katanya, Minggu (24/6).
Edwin bilang dampak kenaikkan 7DRR sangat negatif bagi GDP Indonesia dan tentunya berpengaruh terhadap kinerja emiten secara keseluruhan, di mana akan ada penurunan target perdapatan dan laba bersih ke depan.
"Akibatnya karena investor akan melakukan aksi jual karena mengetahui bahwa suku bunga akan naik cukup agresif. Dan itu berpengaruh terhadap IHSG", imbuhnya.
Edwin juga menambahkan bahwa faktor kejatuhan harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang sudah berada di level Rp 14.100 per dollar AS turut menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Soal pengaruh pilkada serempak, Edwin bilang tidak banyak pengaruhnya karena hanya menyumbang sedikit terhadap sektor konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News