Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat tipis 0,08% ke level 5.938,329 pada perdagangan Jumat (11/12). Alhasil, IHSG berhasil menguat 1,98% dalam sepekan.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, penguatan indeks sepekan ini didominasi oleh sentimen positif salah satunya yakni telah tersedianya vaksin Covid-19 di dalam negeri. Namun, terdapat beberapa sentimen yang sedikit menekan laju penguatan IHSG.
Michael menilai, IHSG tertekan setelah Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memutuskan untuk menaikkan tarif cukai rokok di 2021. Cukai rokok akan dinaikkan rata-rata sebesar 12,5%. “Kenaikan Cukai Hasil Tembakau ini akan menyebabkan harga rokok akan menjadi lebih mahal atau naik menjadi 13,7%-14%,” terang Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (11/12).
Baca Juga: IHSG menguat 1,98% dalam sepekan, ini deretan sentimen penggeraknya
Dari luar negeri, sentimen datang dari lonjakan kasus baru penularan virus Covid-19 secara global serta ketidakpastian paket stimulus fisal di Amerika serikat (AS) di tengah mulai melemahnya pemulihan pasar tenaga kerja.
Data mingguan initial jobless claims memperlihatkan bahwa jumlah orang di AS yang untuk pertama kalinya mencairkan tunjangan pengangguran bertambah 137.000 pada pekan lalu menjadi 853,000.
Michael menyebut, angka ini jauh di atas ekspektasi yang sebesar 725.000 dan merupakan level tertinggi sejak pertengahan September.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) seperti yang diprediksi pasar, menambah program darurat pandemi dengan pembelian obligasi sebanyak EUR 500 miliar untuk melawan resesi yang berkepanjangan (double-dip recession).
Durasi program pembelian obligasi akan diperpanjang hingga tahun 2022 sehingga memberi jalan bagi ECB untuk memborong hingga 75% semua emisi baru surat utang Pemerintah negara zona Euro.
Selanjutnya: IHSG menguat tipis, saham-saham ini dikoleksi asing Jumat (11/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News