kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Performa indeks obligasi korporasi ungguli obligasi pemerintah


Senin, 06 Agustus 2018 / 19:25 WIB
Performa indeks obligasi korporasi ungguli obligasi pemerintah
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di obligasi korporasi masih cukup prospektif untuk saat ini seiring dengan positifnya posisi indeks obligasi tersebut sepanjang tahun 2018 berjalan.

Mengutip Indonesia Bond Pricing Agency, INDOBeX Corporate Total Return masih mencatatkan pertumbuhan 0,45% (ytd) di level 254,30 hingga Senin (6/8). Di sisi lain, INDOBeX Government Total Return terkoreksi 3,87% (ytd) di level 231,00.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menilai, pertumbuhan indeks obligasi korporasi terlihat wajar mengingat komposisi investor asing pada instrumen tersebut hanya 7,4% per akhir Juli. Hal ini berbeda dengan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) yang porsinya mencapai 37,7% di periode yang sama.

Dengan porsi investor asing yang besar, indeks obligasi pemerintah rentan terkoreksi karena tekanan eksternal membuat dana asing keluar. “Indeks obligasi korporasi juga ikut turun tapi tidak signifikan. Penurunannya pun lebih disebabkan adanya penyesuaian yield obligasi korporasi dengan pemerintah,” ungkap Made, hari ini.

Research Analyst Capital Asset Management, Desmon Silitonga berpendapat, di atas kertas investor masih bisa meraup keuntungan optimal dari obligasi korporasi kendati kondisi pasar sedang bergejolak. Pasalnya, dengan posisi yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun yang telah berada di kisaran 7,7%, obligasi korporasi umumnya mampu memberikan yield di atas itu bahkan untuk tenor yang lebih pendek.

Ditambah lagi nilai outstanding dan volume transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder tergolong minim, sehingga likuiditasnya terbatas. Dengan begitu, yield obligasi korporasi relatif lebih terjaga dan cocok bagi investor yang tidak menginginkan volatilitas tinggi.

“Karena pasar hingga sekarang belum stabil, investor seperti dana pensiun yang butuh investasi stabil mulai masuk ke pasar obligasi korporasi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×