Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan Selasa (24/1). Pukul 22.25 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,26% ke 33.540. Indeks S&P 500 melemah 0,46% ke 4.001. Sedangkan Nasdaq Composite melorot 0,35% ke 11.324.
Perdagangan sejumlah saham terhenti sesaat setelah pembukaan pasar tadi. Tapi, mayoritas saham kembali bisa ditransaksikan. New York Stock Exchange (NYSE) tidak langsung berkomentar atas pertanyaan yang diajukan Reuters.
Pembaruan di situs web NYSE mengatakan semua sistem beroperasi setelah pemadaman awal pada bel pembukaan.
"Tampaknya yang terjadi adalah kesalahan teknis di mana semua pesanan pembukaan saya di NYSE dibatalkan secara otomatis meskipun beberapa di antaranya seharusnya sudah dipenuhi," kata Dennis Dick, pedagang di Triple D Trading kepada Reuters.
"Mereka telah memperbaikinya sekarang, tetapi ini akan menjadi kekacauan besar untuk dibereskan," imbuh dia.
Baca Juga: Dibayangi Inflasi dan Rebalancing Aset, Cermati Skema Investasi Berikut ini
Wall Street melemah di tengah laporan perusahaan termasuk 3M, Johnson & Johnson, dan GE. Sementara perusahaan chip turun.
Dalam sepekan yang akan dipenuhi laporan kinerja emiten dan data ekonomi utama, investor akan menimbang dampak dari kenaikan suku bunga Federal Reserve. Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga seperempat persentase poin lagi minggu depan.
Harga saham konglomerat industri 3M Co turun 4,7%, memimpin penurunan di antara komponen Dow dalam perdagangan premarket, setelah melaporkan penurunan laba kuartalan.
Harga saham Verizon Communications Inc turun 2,6% setelah memperkirakan laba tahunan di bawah perkiraan. Verizon bergulat dengan pertumbuhan yang melambat dalam pendaftaran pelanggan nirkabel.
Baca Juga: Harap-Harap Cemas Menanti January Effect Datang
Saham Johnson & Johnson turun 1,4% setelah raksasa perawatan kesehatan ini memperingatkan bahwa bisnis perangkat medisnya akan terpukul oleh lonjakan Covid-19 di China pada paruh pertama tahun 2023. Padahal, emiten ini mengalahkan estimasi laba kuartal keempat.
Harga saham General Electric Co naik 2,2% karena melampaui perkiraan laba kuartalan. Peningkatan laba GE didorong oleh permintaan yang kuat untuk mesin dan layanan purna jualnya.
"Ini akan menjadi pendapatan yang akan mengarahkan arah pasar dan sejauh hari ini, kami melihat sesi yang beragam," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada Reuters.
Indeks utama Wall Street memulai minggu yang padat pendapatan di tengah penguatan baru di tengah selera baru untuk growth stock setelah pukulan tahun lalu. Setelah membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari dua bulan pada hari Senin, harga saham Advanced Micro Devices Inc tergelincir 2,6%.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat Pada Rabu (25/1)
Pialang Bernstein menurunkan peringkat produsen cip ini menjadi market-perform dari outperform mengutip prospek pasar PC yang suram. Harga saham produsen cip lainnya termasuk Nvidia Corp, Intel Corp dan Broadcom Inc turun antara 0,4% dan 1,3%.
"Dalam waktu dekat, jawabannya tampaknya terletak pada pendapatan sektor teknologi. Jangka panjang, jika kita benar-benar mengalami pembalikan bunga Fed tahun ini, maka akan mengantisipasi dorongan pembelian yang kuat dan positif untuk teknologi," tulis analis JPMorgan dalam catatan kepada klien.
Analis sekarang memperkirakan laba kuartal keempat untuk perusahaan S&P 500 turun 3% secara tahunan. Prediksi ini memburuk hampir dua kali lipat dari prediksi awal tahun yang meramalkan penurunan tahunan 1,6%, menurut data Refinitiv.
Saham pertumbuhan utama lainnya juga turun, dengan saham Alphabet Inc melemah 1,1%. Departemen Kehakiman AS siap untuk menuntut Google paling cepat pada hari Selasa, menurut sebuah laporan, terkait dominasinya atas pasar periklanan digital.
Pasar saham menunggu data PMI manufaktur yang diperkirakan turun menjadi 46,0 pada Januari dari angka terakhir 46,2 per Desember 2022. Sementara PMI jasa diramal naik menjadi 45 bulan ini dari 44,7 pada Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News