Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan sukuk ritel SR-006 di pasar sekunder ramai peminat. Surat utang negara syariah ini sudah bisa diperdagangkan di pasar sekunder dengan masa settlement baru pada hari ini (4/4).
Mengutip data dari situs resmi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per Rabu (2/4) SR-006 jadi surat utang negara dengan tingkat frekuensi paling tinggi. Pada hari itu, tingkat frekuensi SR-006 sebanyak 331 kali. Ini menggambarkan tingkat harga SR-006 akan terus naik dibarengi turunnya tingkat imbal hasil (yield). Adapun tingkat volume surat utang negara ini mencapai Rp 536,9 miliar.
Global Markets Financial Analyst Manager PT Bank Internasional Indonesia (BII), Anup Kumar mengatakan banyaknya frekuensi perdagangan pada SR-006 terbilang wajar. Ia mengatakan investor ritel SR-006 memang telah memprediksi bahwa SR-006 bakal kembali diincar oleh sejumlah pihak di pasar sekunder.
Sehingga investor ritel ini bisa mendapat untung dari modal awal (capital gain). “SR-006 ini bersifat ritel, pemegangnya banyak, jadi juga wajar kalau frekuensinya tinggi,” ungkap Kumar.
Lebih lanjut, ia bilang, pasca masa holding period berakhir, sejumlah investor tadi langsung ingin merealisasikan keuntungannya di pasar sekunder. Tak pelak, kemarin (3/4) harga SR-006 sudah di atas at par di level 101,75 dengan yield 8,07%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News