Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah merugi pada periode tahun lalu, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berhasil mencatatkan kinerja yang cukup prima sepanjang semester pertama 2019.
Kontan.co.id mencatat, sepanjang semester 1 2019 ENRG membukukan penjualan bersih sebesar US$ 116,35 juta. Nilai ini turun 14,15% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 135,53 juta.
Baca Juga: Kuorum tidak tercapai, ENRG urung bahas penjaminan perusahaan ke Kinross
Namun ENRG berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 26,61 juta. Padahal pada periode yang sama tahun 2018 mereka masih mencatatkan rugi US$ 14,28 juta. Lebih lanjut, naiknya laba ENRG salah satunya diakibatkan oleh penurunan jumlah beban keuangan yang sebesar 50,59% menjadi US$ 6,36 juta secara year-on-year.
Hal ini diamini oleh Vice President Investor Relations ENRG Herwin Hidayat. Ia mengatakan, laba yang dicetak ENRG tidak terlepas dari berkurangnya beban keuangan akibat fasilitas pinjaman yang ada.
Selain itu, produksi minyak dan gas yang ikut naik juga mendorong kinerja ENRG sepanjang semester pertama 2019, terutama produksi dari Blok Bentu di Riau dan Blok Kangean di Jawa Timur.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman resmi ENRG, pada 7 Mei 2019, Blok Bentu PSC memulai produksi gas pertama dari pabrik Segat Gas Plant II ("SGP II ”). SGP II memiliki kapasitas produksi 60 juta kaki kubik gas per hari. Sementara pada Maret 2019, dua sumur gas baru di Blok Kangean resmi beroperasi.
Baca Juga: Anak usaha GEMS dapat pinjaman US$ 32 juta dari Bank Mandiri
Dengan adanya dua sumur baru ini, maka diharapkan kapasitas total produksi gas dari Blok Kangean mencapai 200 juta kaki kubik gas per hari.
“Dengan kenaikan produksi, revenue bisa naik. Maka mudah-mudahan akan memberikan keuntungan maupun net income bagi perusahaan,” ujar Edoardus A. Windoe, Chief Financial Officer and Direktur ENRG saat konferensi pers RUPSLB di bilangan Kuningan, Jumat (27/9).
Edoardus menambahkan, per Juni 2019 produksi rata-rata ENRG mencapai 24.000 barrel of oil equivalent (BOE) per hari yang merupakan gabungan dari produksi minyak dan gas.
Hingga akhir tahun, ENRG menargetkan bisa memproduksi 30.000 BOE per hari. “Kami harapkan target bisa tercapai. Dimana sebagian besar masih disokong oleh produksi gas,” tutup Edoardus.
Baca Juga: Gelar RUPSLB, Energi Mega Persada (ENRG) rombak susunan komisaris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News