kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang Rusia-Ukraina Mulai Mengerek Harga Komoditas Logam Mulia


Selasa, 08 Maret 2022 / 19:40 WIB
Perang Rusia-Ukraina Mulai Mengerek Harga Komoditas Logam Mulia
ILUSTRASI. Paldium. REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi saling balas serangan militer antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Harga komoditas logam mulia makin melambung.  Berdasarkan Bloomberg, Selasa (8/3), harga emas spot sentuh level tertinggi sejak Agustus 2020 di US$ 2.006 per ons troi. Secara year to date (ytd) harga emas spot naik sekitar 10%. 

Kompak, harga logam mulia lain juga naik. Bahkan, harga paladium kontrak pengiriman Juni juga sentuh harga tertinggi sejak lebih dari lima tahun lalu di US$ 3.015 per ons troi. Harga paladium naik 58% ytd. 

Kenaikan harga juga terjadi pada platinum sebesar 19,3% ytd menjadi US$ 1.150 per ons troi untuk kontrak pengiriman April. Harga platinum tersebut juga jadi rekor tertinggi sejak Juni 2021. 

Tidak ketinggalan harga perak juga mencetak rekor sejak Juli 2021 di US$ 26,45 per ons troi. Harga silver naik 13% ytd. 

Baca Juga: Harga Batubara Melesat, Ini Emiten-Emiten yang Bakal Diuntungkan

Sementara, harga jual emas keluaran PT Aneka Tambang (ANTAM) naik ke Rp 1.019.000 per gram. Secara ytd harga jual emas Antam naik 8,6%. Namun, jika menghitung dari selisih harga buyback, harga emas Antam masih menurun 1,27% ytd. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan konflik Rusia dan Ukraina menimbulkan gangguan pasokan komoditas dunia. Termasuk gangguan pasokan paladium.  "Rusia merupakan produsen paladium terbesar dan Eropa banyak impor untuk bahan baku pembuatan mobil," kata Alwi, Selasa (8/3).

Tidak heran bila kenaikan harga paladium jadi yang paling tinggi di antara komoditas logam mulia. 

Pasokan minyak dunia juga akan terganggu di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang terus memanas. Dampaknya, harga minyak dunia akan meroket. Alwi mengatakan kenaikan harga minyak dunia akan memicu inflasi tinggi. Kondisi ini justru mendukung harga emas dan komoditas logam mulia lain untuk tetap dalam tren naik. 

"Harga minyak dunia yang naik akan semakin meningkatkan prospek inflasi tinggi dan emas jadi aset lindung nilai terhadap inflasi yang diburu pelaku pasar," kata Alwi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×