kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perang harga minyak dan virus corona menekan harga CPO


Rabu, 11 Maret 2020 / 20:51 WIB
Perang harga minyak dan virus corona menekan harga CPO
ILUSTRASI. Perkembangan virus corona dinilai masih menjadi bayang-bayang pergerakan harga CPO.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) turun di pekan kedua Maret. Perkembangan virus corona dinilai masih menjadi bayang-bayang pergerakan harga CPO. Berdasar Bloomberg pada Rabu (11/3), harga CPO dengan kontrak pengiriman Mei 2020 berada di RM 2.318 per metrik ton. Angka itu menurun sebesar 1,03% dibanding hari sebelumnya.

Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai virus corona masih menjadi faktor pendorong harga CPO melemah. Meski di China, korban terinfeksi virus corona berangsur membaik, keadaan di luar China menunjukkan yang sebaliknya. Kabar teranyar datang dari pemerintah Italia yang mengisolasi wilayah sebagai upaya pencegahan virus corona.

Korea Selatan, Jepang, dan India merupakan negara importir CPO yang cukup besar. Ketiga negara itu saat ini sedang dilanda oleh virus corona. Alhasil, permintaan kebutuhan akan CPO di masing-masing negara turun karena lebih fokus terhadap penanganan virus corona. Aktivitas produksi pun menjadi berhenti.

Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin: Saya sudah tulis surat ke Mahathir untuk minta maaf

Ibrahim juga melihat pergerakan harga CPO ini yang cenderung menurun tak terlepas dari pengaruh kondisi politik Malaysia. Negeri Jiran mempunyai pengaruh yang besar terhadap harga CPO mengingat posisinya sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia setelah Indonesia. Kondisi politik yang belum stabil itu yang memicu ketidakpastian pasar.

Senada dengan Ibrahim, Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono bilang tekanan kuat akibat virus corona sehingga mengancam ekonomi global turut menekan harga komoditas, termasuk CPO. Namun, Wahyu melihat menurunnya harga CPO juga tak terlepas dari perang harga minyak antara Rusia dan Arab Saudi.

Baca Juga: Sektor Perkebunan Terpuruk, Tak Satu Pun Saham yang Lolos dari Koreksi

Harga minyak pun sempat anjlok 30% akibat Arab Saudi menurunkan harga ekspor minyak dalam perang harga melawan Rusia. Langkah Arab Saudi tersebut juga berimbas pada anjloknya indeks saham Wall Street. “Relasinya dengan minyak yang sejalan turut memberikan sinyak buruk terhadap harga CPO yang melemah,” kata Wahyu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×