kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang mereda, rupiah kembali kuat


Kamis, 05 September 2019 / 17:26 WIB
Perang dagang mereda, rupiah kembali kuat
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat 0,04% ke level Rp 14.155 di akhir perdagangan Kamis (5/9). Sementara itu, di kurs referensi tengah Bank Indonesia yang menunjukkan rupiah berada di level Rp 14.153 per dolar AS atau menguat 0,46% dari sehari sebelumnya. 

Penguatan rupiah ditopang sentimen perang dagang yang kembali mereda.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, tensi perang dagang yang sedang mereda menyebabkan pelaku pasar kembali optimistis dan kembali menjual aset dolar AS dan beralih ke emerging market seperti rupiah. 

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat 0,04% di level Rp 14.155 per dolar AS

Kondisi ini menyebabkan rupiah menguat. “Ada sedikit tekanan yang berkurang dari tensi perang dagang,” papar Reny.

Selain itu, pasar juga menunggu data pengangguran dan ketenagakerjaan AS yang akan rilis. Reny berpendapat bahwa datanya kemungkinan tidak terlalu bagus. Dampak dari hal ini ialah pasar kembali mengoleksi emerging market.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim juga menyampaikan bahwa tensi perang dagang saat ini sedang mereda. Ia bilang harapan menuju situasi damai dagang AS-China masih ada. 

Hal ini dikarenakan adanya kabar bahwa AS dan China siap melanjutkan dialog dagang pada awal Oktober. “Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober,” ujar Ibrahim.

Selain itu, dari dalam negeri terdapat informasi yang positif. Hal tersebut terkait dengan strategi pemerintah untuk menahan gejolak global yang sewaktu-waktu bisa kembali memanas dengan meningkatkan aktivitas ekonomi melalui sektor perpajakan. 

Baca Juga: Rupiah hari ini melemah 0,04% di level Rp 14.165 per dolar AS

Ibrahim menjelaskan ada dua agenda besar pemerintah antara lain adanya reformasi regulasi perpajakan agar menunjang daya saing ekonomi dalam negeri dan adanya kebijakan perpajakan yang semakin kompetitif mengikuti best practice internasional. 

“Sebelumnya pemerintah sudah menerapkan kebijakan pengampunan pajak, namun kebijakan tersebut belum mampu mendongkrak pendapatan negara,” ujar Ibrahim.

Dengan kondisi tersebut, Ibrahim bilang mata uang rupiah bisa kembali menguat. Alasannya, ada kemungkinan di akhir pekan nanti arus modal bakal kembali masuk. Ibrahim memperkirakan besok kurs rupiah akan menguat tipis di kisaran Rp 14.130-Rp 14.185 per dolar AS.

Reny juga memperkirakan rupiah masih berpeluang menguat namun terbatas atau sideways. Menurut Reny, hal ini dipengaruhi oleh pasar yang sudah mengantisipasi data cadangan devisa yang diharapkan positif dan data dari sektor tenaga kerja AS yang kemungkinan tidak lebih baik. Ia memprediksi rupiah akan bergerak menguat tipis di kisaran Rp 14.130-Rp 14.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×