kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang dagang mereda, harga perak terdongkrak


Selasa, 04 Desember 2018 / 17:36 WIB
Perang dagang mereda, harga perak terdongkrak
ILUSTRASI. Perak batangan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak merangkak naik setelah perang dagang Amerika Serikat dan China mereda. Dengan komitmen gencatan senjata oleh Presiden Trump dan Xi Jinping, aktivitas perekonomian dunia, khususnya China pun naik. Permintaan akan emas dan perak pun jadi meningkat.

Mengutip Bloomberg, harga perak kontrak pengiriman Maret 2019, hari ini, Selasa (4/12) pada pukul 15.16 WIB, harga perak naik 0,76% menjadi US$ 14,610 per ons troi. Penguatan juga terlihat dalam sepekan, dimana harga perak naik 2,73%.

Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures, mengatakan, penguatan harga perak tak lepas dari redanya perang dagang Amerika Serikat dan China. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, bagian dari komitmen gencatan senjata perang dagang adalah China bersedia mengurangi dan menghapus tarif 40% pada otomotif AS yang diimpor ke China. 

“Dengan adanya kesepakatan tersebut, mata uang China menguat dan ada harapan pelaku pasar untuk kenaikan aktivitas perekonomian China,” ujar Andri kepada Kontan.co.id, Selasa (4/12).

Kendati demikian, Andri melihat bahwa ada beberapa faktor yang bisa menurunkan permintaan serta harga perak. Seperti lemahnya mata uang rupee bisa jadi mengoyang permintaan perak akhir tahun ini. 

Pasalnya, India merupakan konsumen komoditas emas dan perak terbesar kedua di dunia. “Tetapi dengan perekonomian China yang kembali pulih, permintaan perak dari China masih cukup menopang sampai akhir tahun,” tandasnya.

Andri menambahkan bahwa kenaikan suku bunga oleh The Fed pada Desember juga menjadi penghalang harga perak naik. Namun, ia menyebut hal itu sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Terlebih menjelang akhir tahun, pelaku pasar hanya menilik resiko kecil kalaupun The Fed menaikkan suku bunga lagi.

Secara teknikal, Andri melihat bahwa harga perak akhir tahun masuk tren bullish. Karena itu, ia memperkirakan, harga perak besok bergerak di rentang US$ 14,35–US$ 14,45 per ons troi. Sementara sepekan ke depan, perak akan bergerak antara US$ 14,30–US$ 14,50 per ons troi. Akhir tahun sendiri kemungkinan harga perak akan menyentuh US$ 15,00 per ons troi.

Secara teknikal, saat ini harga perak bergerak di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Untuk jangka pendek, harga masih menunjukkan penguatan. Indikator teknikal lain, seperti moving average convegence divergence (MACD) juga berada di area negatif 0,037. Indikator relative strength index (RSI) di level 14 dan indikator stochastic di level 57,6. Semua indikator menunjukkan perak masih dalam tren bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×