Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu. Isu ini dinilai masih bakal membayangi IHSG di pekan depan.
Seperti diketahui, IHSG ditutup melemah 0,65% ke level 6.340,18 pada penutupan perdagangan Jumat (2/8). Meski, IHSG masih bisa menguat 0,24% dalam sepekan.
Baca Juga: IHSG diramal masih akan melemah pada esok hari, ini faktornya
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, sepekan terakhir IHSG dipengaruhi beberapa faktor seperti sentimen perang dagang, keputusan Federal Reserve terkait penurunan suku bunga acuan dan laporan keuangan emiten.
Di akhir pekan lalu, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen perang dagang akibat pernyataan Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif 10% pada US$ 300 miliar produk Tiongkok dan ingin menaikkan lagi hingga 25%.
Penurunan suku bunga acuan oleh The Fed Kamis dini hari tidak menjadi sentimen yang mendorong pesat pergerakan IHSG. Penyataan Jerome Powell yang seolah mengindikasikan tren penurunan suku bunga hanya sementara menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi perdagangan Kamis dan Jumat ini.
Baca Juga: Harga emas naik 11,98%, United Tractors (UNTR): Kami akan terus diversifikasi usaha
Sementara analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sentimen perang dagang terjadi setelah negosiasi dagang antara AS dengan Tiongkok di Shanghai berakhir tanpa mencapai kesepakatan yang komprehensif. Hal ini direspons negatif oleh para pelaku pasar.
Demikian juga hasil data Caixin Manufacturing PMI per Juli yang berada pada level 49,9, serta data Indonesia Markit Manufacturing PMI per Juli yang berada pada level 49,6.
"Data ini menggambarkan bahwa industri manufaktur belum mampu melakukan ekspansi bisnis yang disebabkan oleh faktor perang dagang turut mempengaruhi pelemahan pada pergerakan IHSG," tutur Nafan kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: IHSG diprediksi melemah di Agustus, simak saham rekomendasi analis
Sementara di sektor domestik, Nafan melihat stabilitas ekonomi domestik yang disebabkan oleh stabilitas tingkat inflasi, adanya kebijakan pelonggaran moneter BI di tengah sentimen suku bunga global menjadi sentimen positif bagi pasar pekan depan.
Hans melihat, sentimen perang dagang masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG sepanjang pekan depan. Hans mengatakan, pasar masih akan konsolidasi namun tidak akan melemah dalam waktu panjang.
Sementara itu, Nafan memproyeksikan pekan depan IHSG akan berada di level 6.234-6.434.
Baca Juga: Dari IHSG sampai saham kemarin sore, data harga gratis di Yahoo Finance
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News