kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perang dagang AS-China masih panas, bagaimana nasib IHSG pekan depan?


Minggu, 04 Agustus 2019 / 21:56 WIB
Perang dagang AS-China masih panas, bagaimana nasib IHSG pekan depan?


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu. Isu ini dinilai masih bakal membayangi IHSG di pekan depan.

Seperti diketahui, IHSG ditutup melemah 0,65% ke level 6.340,18 pada penutupan perdagangan Jumat (2/8). Meski, IHSG masih bisa menguat 0,24% dalam sepekan.

Baca Juga: IHSG diramal masih akan melemah pada esok hari, ini faktornya

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, sepekan terakhir IHSG dipengaruhi beberapa faktor seperti sentimen perang dagang, keputusan Federal Reserve terkait penurunan suku bunga acuan dan laporan keuangan emiten.

Di akhir pekan lalu, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen perang dagang akibat pernyataan Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif 10% pada US$ 300 miliar produk Tiongkok dan ingin menaikkan lagi hingga 25%.

Penurunan suku bunga acuan oleh The Fed Kamis dini hari tidak menjadi sentimen yang mendorong pesat pergerakan IHSG. Penyataan Jerome Powell yang seolah mengindikasikan tren penurunan suku bunga hanya sementara menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi perdagangan Kamis dan Jumat ini.

Baca Juga: Harga emas naik 11,98%, United Tractors (UNTR): Kami akan terus diversifikasi usaha

Sementara analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sentimen perang dagang terjadi setelah negosiasi dagang antara AS dengan Tiongkok di Shanghai berakhir tanpa mencapai kesepakatan yang komprehensif. Hal ini direspons negatif oleh para pelaku pasar.

Demikian juga hasil data Caixin Manufacturing PMI per Juli yang berada pada level 49,9, serta data Indonesia Markit Manufacturing PMI per Juli yang berada pada level 49,6. 

"Data ini menggambarkan bahwa industri manufaktur belum mampu melakukan ekspansi bisnis yang disebabkan oleh faktor perang dagang turut mempengaruhi pelemahan pada pergerakan IHSG," tutur Nafan kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah di Agustus, simak saham rekomendasi analis

Sementara di sektor domestik, Nafan melihat stabilitas ekonomi domestik yang disebabkan oleh stabilitas tingkat inflasi, adanya kebijakan pelonggaran moneter BI di tengah sentimen suku bunga global menjadi sentimen positif bagi pasar pekan depan.

Hans melihat, sentimen perang dagang masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG sepanjang pekan depan. Hans mengatakan, pasar masih akan konsolidasi namun tidak akan melemah dalam waktu panjang. 

Sementara itu, Nafan memproyeksikan pekan depan IHSG akan berada di level 6.234-6.434.

Baca Juga: Dari IHSG sampai saham kemarin sore, data harga gratis di Yahoo Finance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×