Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perak mengalami profit taking setelah naik signifikan di pekan lalu. Tekanan harga perak dipicu oleh memudarnya kekhawatiran isu Brexit.
Mengutip Bloomberg, Senin (20/6) pukul 13.58 WIB, harga perak kontrak pengiriman Juli 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,17% ke level US$ 17,38 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga perak melemah 0,36%.
Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto memaparkan, harga perak mengalami profit taking dalam sepekan ini. Menjelang referendum Brexit, atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanggal 23 Juni mendatang, kekhawatiran pelaku pasar mulai berkurang. Hal ini turut membuat harga perak mengalami tekanan.
"Masyarakat Inggris yang memilih tetap bergabung dengan Uni Eropa lebih kuat. Hal ini membuat pelaku pasar lebih banyak berspekulasi di mata uang poundsterling dan euro," papar Andri.
Kekhawatiran isu Brexit sebelumnya sempat mengangkat perak ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan pada pekan lalu. Berdasarkan data Bloomberg, kepemilikan aset perak pada Exchange-traded funds (ETF) menanjak 72,6 metrik ton menjadi 20.227,2 ton pada periode yang berakhir tanggal 15 Juni.
Gubernur The Fed, Janet Yellen Rabu pekan lalu memberi sinyal bahwa kekuatan sekuler akan menjaga biaya pinjaman lebih rendah dalam waktu lama. Pernyataan tersebut mendorong harga emas ke level tertinggi sejak 2014 dan diikuti oleh rali harga perak.
Seiring memudarnya kekhawatiran Brexit, Andri menduga harga perak akan mendapat tekanan dalam sepekan ini. Apalagi, pelaku pasar juga menanti testimoni Yellen serta data penjualan rumah Amerika Serikat (AS) pekanĀ ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News