Reporter: Nur Qolbi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah emiten dengan kapitalisasi saham besar menyatakan bahwa rencana ekspansinya tahun ini masih berjalan sesuai rencana. Selain itu, mereka juga tidak menemui kesulitan dari segi pendanaan.
Sebut saja PT Unilever Tbk (UNVR) yang telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 800 miliar hingga September 2019. Asal tahu saja, UNVR sepanjang tahun ini menganggarkan capex sebesar Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: MLBI Mendapatkan Sokongan dari Komisaris UNVR
Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso mengatakan, dana capex yang bersumber dari kas internal tersebut digunakan meningkatkan kapasitas pabrik UNVR. "Sampai akhir tahun, kurang lebih juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas. Kami usahakan sumber dananya dari internal," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (29/10).
Sementara itu, hingga kuartal III tahun ini, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) telah menyerap capex sebesar US$ 36,2 juta dari rencana capex US$ 30 juta -US$ 40 juta. Corporate Communications SRIL Joy Citra Dewi mengatakan, dana capex yang bersumber dari kas internal perusahaan ini digunakan untuk perawatan mesin-mesin pabrik yang memang dianggarkan setiap tahun.
Baca Juga: IHSG Ambleg, 20 Saham anggota LQ45 ini patut dicermati
Kemudian, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga menyatakan, hingga kuartal III-2019 ini, serapan belanja modalnya masih on track. Per Juni 2019, perusahaan ini telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 174 juta dari total alokasi capex tahun ini yang sebesar US$ 560 juta.
Direktur BRPT David Kosasih mengatakan, mayoritas capex yang berasal dari kas internal ini digunakan untuk penyelesaian beberapa proyek ekspansi dan pabrik baru dari anak usaha BRPT, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, ini rekomendasi Binaartha Sekuritas
Menurut dia, penyerapan capex yang belum optimal pada semester I-2019 ini disebabkan oleh beberapa kegiatan yang baru terlaksana pada paruh kedua 2019. "Berupa kelanjutan penyelesaian proyek ekspansi dan pabrik baru Chandra Asri, serta aktifitas drilling Star Energy," ucap David.
Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga September 2019 telah menyerap belanja modal sebesar US$ 600 juta. Investor Relations UNTR Ari Setiyawan mengatakan, jumlah tersebut setara dengan 80% total capex tahun ini yang sebesar US$ 750 juta.
Sebagian besar capex ini digunakan untuk bidang usaha kontraktor pertambangan berupa pembelian alat berat yang sudah harus diganti.
Baca Juga: IHSG Naik Lagi, Cermati PER 20 Saham LQ45 Ini
"Sebagian besar alat berat digunakan untuk produksi batubara dan memindahkan overburden removal. Sampai dengan bulan September 2019, baik produksi batubara dan overburden removal masih sesuai target," kata dia..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News