kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Per Oktober 2019, dana kelolaan BNI Asset Management tumbuh Rp 6 triliun


Rabu, 13 November 2019 / 16:38 WIB
Per Oktober 2019, dana kelolaan BNI Asset Management tumbuh Rp 6 triliun
Kerjasama BNI Asset Manajemen dengan agen penjual Bibit


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI AM) menjadi manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan atawa asset under management (AUM) tertinggi untuk periode hingga Oktober 2019.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM BNI AM yang berasal dari reksadana konvensional capai Rp 21,9 triliun atau tumbuh Rp 6,27 triliun dari akhir tahun lalu, sebesar Rp 15,2 triliun.

Reita Farianti Presiden Direktur BNI Asset Management mengatakan pertumbuhan AUM berasal dari penjualan langsung kepada investor institusi yang porsinya 87% terhadap total AUM dan penjualan pada investor ritel yang porsinya 13% terhadap total AUM.

Baca Juga: Cetak return 3,89%, simak strategi reksadana BNI-AM Dana Pasar Uang Kemilau

"Produk reksadana kami yang sesuai dengan kebutuhan investor serta rasa prudent dan aman berinvestasi di BNI AM juga jadi faktor yang mendatangkan investor," kata Reita.

Saat ini BNI AM bekerjasama dengan 16 Agen Penjual Reksadana (APRED) yang terdiri dari enam perusahaan sekuritas, enam perusahaan fintech, dan empat bank.

"Ke depan penjualan melalui bank akan terus ditargetkan sambil kami menangkap peluang dana investor dari fintech sebagai masa depan pertumbuhan dana kelolaan," kata Reita. 

Jika dibandingkan, dana investor yang masuk melalui bank dan sekuritas memang lebih besar dibanding fintech. Namun, Reita menilai perolehan dana kelolaan harus seimbang dari fintech. "Dana yang masuk melalui fintech memang minim tetapi ini masa depan kami, kelak dana kelolaan dari fintech akan juga menggulung," kata Reita.

BNI AM mengapresiasi perolehan 15.000 account investor ritel baru dari fintech Bibit dalam waktu empat bulan sejak dimulainya kerjasama. Sementara, produk reksadana BNI AM yang paling laku di Bibit adalah reksadana indeks BNI AM IDX30.

Baca Juga: Avrist Asset Management targetkan AUM di atas Rp 4 triliun

Sekadar informasi, total dana kelolaan investor ritel mencapai Rp 3 triliun. Dari sisi jumlah investor atau Number of Account (NOA), fintech menguasai porsi terbesar yaitu 65%.

Reita memproyeksikan bisa jaga dana kelolaan hingga Rp 23 triliun di akhir tahun ini. Sementara, produk reksadana yang menyokong pertumbuhan AUM paling banyak datang dari reksadana pasar uang, reksadana terproteksi, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana exchange traded fund (ETF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×