kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Per Kamis (27/8), sudah ada 700 perusahaan tercatat di BEI


Kamis, 27 Agustus 2020 / 10:23 WIB
Per Kamis (27/8), sudah ada 700 perusahaan tercatat di BEI
ILUSTRASI. Iluastrasi BEI


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah. Per Kamis (27/8), jumlah emiten yang terdaftar di BEI sudah genap mencapai 700 perusahan. Perusahaan ke-700 atau perusahaan ke-36 yang mencatatkan sahamnya sejak Januari 2020 adalah PT Transkon Jaya Tbk. dengan ticker code TRJA, yang resmi melantai hari ini.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, telah ada 100 Perusahaan tercatat saham baru telah melantai di BEI dalam waktu kurang dari dua tahun sejak 28 September 2018. “Pertumbuhan ini merupakan suatu pencapaian bagi BEI dan juga merupakan bentuk kepercayaan dari para pelaku bisnis kepada Pasar Modal Indonesia,” tulis Adi dalam keterangan resmi yang Kontan.co.id terima, Kamis (27/8).

Baca Juga: Masuk UMA, BEI cermati saham Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO)

Jumlah  perusahaan tercatat ini masih berpotensi bertambah. Sebab, BEI masih memiliki 11 perusahaan yang berada di pipeline pencatatan saham BEI. Hal ini menunjukkan minat perusahaan yang tinggi untuk melakukan initial public offering (IPO) di tengah kondisi pandemi saat ini dan Pasar Modal Indonesia terus memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Hal ini juga seiring dengan  semakin mudahnya kebijakan dan peraturan yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal, yang diimplementasikan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BEI bersama SRO lain dan OJK telah melakukan soft launching sistem electronic Indonesia Public Offering (e-IPO) pada Senin (10/8) sebagai sarana yang dapat membantu proses Penawaran Umum Perdana Saaham agar menjadi lebih efisien, efektif, dan transparan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses investor untuk dapat berpartisipasi dalam pasar perdana, mulai dari tahap pemesanan, pembentukan harga, penawaran umum perdana, hingga hasil penjatahan saham.

Dengan adanya kemudahan informasi dan akses melalui sistem e-IPO ini,  diharapkan kepercayaan investor (khususnya investor ritel) terhadap proses IPO akan semakin meningkat. Selain itu, system e-IPO ini juga diharapkan memperluas jangkauan investor di seluruh Indonesia, serta mendorong lebih partisipasi investor yang ingin membeli saham.

Baca Juga: IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan Kamis (27/8), asing bukukan jual bersih

BEI juga terus mendorong start-up dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang prospektif untuk mendapatkan pendanaan melalui pasar modal. BEI pun meluncurkan papan akselerasi, dimana papan ini ditujukan khusus  untuk perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah.

Terakhir, guna mendorong pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat, BEI juga memberikan kebijakan khusus yaitu stimulus berupa potongan biaya pencatatan awal saham dan/atau biaya pencatatan saham tambahan sebesar 50%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×