kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penyimpanan minyak AS segera penuh, harga minyak berjangka WTI kembali ambles 27%


Senin, 27 April 2020 / 23:01 WIB
Penyimpanan minyak AS segera penuh, harga minyak berjangka WTI kembali ambles 27%
ILUSTRASI. Harga minyak berjangka AS kembali anjlok 27% ke US$ 12,31 per barel


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak merosot lagi pada Senin (27/4) di tengah kekhawatiran tentang kapasitas penyimpanan yang langka, terutama di Amerika Serikat (AS), dan kelesuan ekonomi global akibat pandemi virus corona.

Mengutip Reuters, Senin (27/4) pukul 21.15 WIB, harga minyak berjangka Amerika Serikat yakni West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari US$ 4 per barel di tengah kekhawatiran bahwa penyimpanan minyak di Cushing, Oklahoma, akan segera mencapai kapasitas penuh.

Harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex turun US$ 4,63, atau 27,3%, menjadi US$ 12,31 per barel. Sementara harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 juga ambles US$ 1,81, atau 8,4%, pada US$ 19,63 per barel. Kontrak minyak Brent bulan Juni berakhir pada hari Kamis (30/4).

Baca Juga: Pelabuhan Singapura dipenuhi kapal tanker yang berisi minyak

Harga minyak berjangka ini menandai penurunan ketiga berturut-turut, dengan Brent berakhir turun 24% dan WTI melemah sekitar 7%. Harga sekarang telah turun selama delapan dari sembilan minggu terakhir.

"Pasar tahu bahwa masalah penyimpanan tetap dan kami berada di jalur yang dihitung untuk mencapai puncak tangki dalam beberapa minggu. Harga tidak dapat melakukan hal lain kecuali melemah ketika produsen tidak akan memiliki tempat untuk menyimpan minyak segera," kata Kepala Analis Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

Turunnya harga kontrak WTI Juni mungkin telah dipicu sebagian oleh investor pindah ke bulan ini setelah kontrak Mei terjerumus ke wilayah negatif untuk pertama kalinya pada minggu lalu sebelum kontrak berakhir.

"Pergeseran minat terbuka dari Juni akan memiliki konsekuensi negatif bagi likuiditas kontrak, yang berpotensi menyebabkan volatilitas yang lebih besar pada harganya." Harry Tchilinguirian, ahli strategi minyak global di BNP Paribas di London, mengatakan kepada Reuters Global Oil Forum.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×