kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Penyimpanan minyak AS segera penuh, harga minyak berjangka WTI kembali ambles 27%


Senin, 27 April 2020 / 23:01 WIB
Penyimpanan minyak AS segera penuh, harga minyak berjangka WTI kembali ambles 27%
ILUSTRASI. Harga minyak berjangka AS kembali anjlok 27% ke US$ 12,31 per barel


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak merosot lagi pada Senin (27/4) di tengah kekhawatiran tentang kapasitas penyimpanan yang langka, terutama di Amerika Serikat (AS), dan kelesuan ekonomi global akibat pandemi virus corona.

Mengutip Reuters, Senin (27/4) pukul 21.15 WIB, harga minyak berjangka Amerika Serikat yakni West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari US$ 4 per barel di tengah kekhawatiran bahwa penyimpanan minyak di Cushing, Oklahoma, akan segera mencapai kapasitas penuh.

Harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex turun US$ 4,63, atau 27,3%, menjadi US$ 12,31 per barel. Sementara harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 juga ambles US$ 1,81, atau 8,4%, pada US$ 19,63 per barel. Kontrak minyak Brent bulan Juni berakhir pada hari Kamis (30/4).

Baca Juga: Pelabuhan Singapura dipenuhi kapal tanker yang berisi minyak

Harga minyak berjangka ini menandai penurunan ketiga berturut-turut, dengan Brent berakhir turun 24% dan WTI melemah sekitar 7%. Harga sekarang telah turun selama delapan dari sembilan minggu terakhir.

"Pasar tahu bahwa masalah penyimpanan tetap dan kami berada di jalur yang dihitung untuk mencapai puncak tangki dalam beberapa minggu. Harga tidak dapat melakukan hal lain kecuali melemah ketika produsen tidak akan memiliki tempat untuk menyimpan minyak segera," kata Kepala Analis Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

Turunnya harga kontrak WTI Juni mungkin telah dipicu sebagian oleh investor pindah ke bulan ini setelah kontrak Mei terjerumus ke wilayah negatif untuk pertama kalinya pada minggu lalu sebelum kontrak berakhir.

"Pergeseran minat terbuka dari Juni akan memiliki konsekuensi negatif bagi likuiditas kontrak, yang berpotensi menyebabkan volatilitas yang lebih besar pada harganya." Harry Tchilinguirian, ahli strategi minyak global di BNP Paribas di London, mengatakan kepada Reuters Global Oil Forum.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×