kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penyerapan saham IPO diprediksi efektif hingga kuartal 3


Selasa, 03 April 2018 / 14:53 WIB
Penyerapan saham IPO diprediksi efektif hingga kuartal 3
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan menyiapkan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun ini. Aksi penting tersebut digelar dengan tujuan yang berbeda-beda. Namun, di tengah pasar yang masuk dalam tren bearish, akankah aksi tersebut bakal terserap maksimal?

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyatakan, saat ini, market agak fluktuatif. Biasanya, IPO bisa berjalan efektif di tengah pasar yang bullish. Apabila dalam kondisi bearish, dikhawatirkan pasar tidak menyerap secara maksimal. “Beberapa saat terakhir ini, penyerapan pasar pada IPO agak rendah,” katanya, Selasa (3/4).

Menurut Hans, rendahnya penyerapan pasar sudah terasa sejak akhir tahun lalu. Di mana sejumlah perusahaan mengubah target pelepasan saham perdana. Di antaranya dengan mengambil rentang batas bawah pada harga penawaran saham. “Ini tantangan tersendiri, harusnya otoritas dan perusahaan yang mau IPO mulai memikirkan mekanisme likuiditas provider seperti market maker,” paparnya.

Belum lagi karakter investor lokal domestik yang dinilai cenderung mencari instant profit alias keuntungan dari kenaikan saham IPO. Hal ini membuat aksi jual kembali terjadi. Kekhawatiran pasar umumnya saat ini, ada kemungkinan harga saham turun usai melakukan IPO. Oleh karena itu, ada kecenderungan pihak yang bisa menjaga harga IPO.

Namun, perusahaan go public yang masih mencatatkan rugi tidak perlu melakukan ini. “Tetapi perusahaan go public yang sudah untung tiga tahun di papan utama khususnya, bisa dijaga,” imbuh Hans.

Lanjut Hans, apabila perusahaan berniat melakukan IPO, bisa dilakukan saat pasar sedang bearish. Sehingga ketika momentum pencatatan saham, pasar sudah kembali dalam tren bullish. Berbeda halnya dengan persiapan yang dilakukan saat tren bullish, bisa jadi mereka akan masuk dalam bearish time.

Pada tahun ini, Hans memprediksi penyerapan pasar akan efektif sampai Agustus-September 2018. Sesudah itu, menurutnya, ada kecenderungan pasar untuk menahan investasi hingga usai pemilihan umum. Ada kemungkinan investor pindah ke instrumen lain ataupun cash. “Memang tidak bisa dipastikan, tapi saat ini yield obligasi pemerintah masih cukup menarik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×