kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab bisnis otomotif Astra International (ASII) tertekan sepanjang 2019


Kamis, 27 Februari 2020 / 19:33 WIB
Penyebab bisnis otomotif Astra International (ASII) tertekan sepanjang 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) stagnan sepanjang 2019. Laba bersih grup Astra sepanjang 2019 tercatat Rp 21,7 triliun atau hanya tumbuh 0,18% dari 2018 Rp 21,67 triliun.

Adapun pendapatan bersih konsolidasian grup pada 2019 menurun 1% menjadi Rp 237,2 triliun.

Baca Juga: Pendapatan turun tipis, laba Astra International (ASII) mencapai Rp 21,71 triliun

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan, kinerja grup selama tahun 2019 terimbas pelemahan konsumsi domestik dan rendahnya harga-harga komoditas.
Meski demikian, ASII diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi.

Menurutnya, prospek pada tahun 2020 juga masih menantang lantaran adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar mobil, serta harga-harga komoditas yang lemah.

“Tapi, kami yakin bahwa Grup Astra berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan momentum dari setiap perbaikan kondisi ekonomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (27/2).

Baca Juga: Pendapatan naik tipis, laba Astra Otoparts naik 21,06% pada 2019

Sepanjang tahun lalu, laba bersih dari bisnis otomotif mengalami penurunan sebesar 1% menjadi Rp 8,4 triliun. Penjualan mobil Astra turun 8% menjadi 536.000 unit. Adapun penjualan mobil secara nasional turun 11% menjadi 1,03 juta unit pada tahun 2019.




TERBARU

[X]
×