Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat penurunan penjualan dan laba bersih pada kuartal I 2024.
Melansir laporan keuangan pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), WIIM mengantongi laba sebesar Rp 90,5 miliar. Angka tersebut turun 18,3% jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2023 yaitu Rp 110,8 miliar.
Penurunan laba WIIM disebabkan oleh penjualan neto WIIM yang juga menurun. Pada tiga bulan pertama di tahun 2024, WIIM mnecatat penjualan neto Rp 1,05 triliun. Penjualan Wismilak turun 10,2% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 yaitu Rp 1,17 triliun.
Penyebab penurunan terbesar penjualan WIIM adalah penjualan sigaret kretek mesin (SKM). Penjualan SKM Wismilak merosot 29,81% menjadi Rp 608,91 miliar di kuartal pertama tahun ini ketimbang Rp 867,57 miliar di kuartal pertama tahun lalu.
Baca Juga: Tarif Cukai Terus Dikerek, Simak Peta Persaingan dan Prospek Saham Rokok di 2024
Peningkatan penjualan di sigaret kretek tangan (SKT) yang mencapai 55,21% menjadi Rp 213,09 miliar dan filter 36,24% menjadi Rp 205,93 miliar belum mampu mengimbangi penurunan di segmen SKM.
Beban pokok WIIM juga turun sebesar 10,3% menjadi Rp 800,1 miliar di kuartal I 2024. Sehingga laba bruto WIIM pada kuartla pertama tahun ini sebesar Rp 257,5 miliar atau turun 7,4% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Wismilak juga mencatat penurunan pendapatan lain-lain hingga 72,74% menjadi Rp 1,6 miliar dari sebelumnya Rp 5,87 miliar. Penurunan ini terutama karena di kuartal pertama tahun lalu, WIIM mencatat pendapatan bunga Rp 4,24 miliar, jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun ini Rp 1,92 miliar.
Tak hanya itu, WIIM juga mencatat laba penjualan aset tetap Rp 1,46 miliar dii tahun lalu. Penurunan pendapatan lain-lain inilah yang menyebabkan penurunan laba Wismilak lebih besar ketimbang penurunan pendapatan.
Selanjutnya pada total aset WIIM mencatat pertumbuhan sebesar 4,6% menjadi Rp 2,69 triliun pada kuartal I 2024. Begitu juga dengan total liabilitas dan total ekuitas WIIM yang juga meningkat, masing-masing menjadi Rp 761,0 miliar dan Rp 1,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News