Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Perkara pasokan kembali jegal laju harga tembaga. Mengutip Bloomberg, Kamis (9/6) pukul 17.48 WIB harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 0,40% ke level US$ 4.559 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Dilaporkan stok tembaga di LME naik 2,9% menyentuh titik tertingginya sejak 16 Februari 2016 lalu. Dalam lima hari terakhir bahkan stok tembaga naik 39%. Salah satu penyebabnya adalah keringnya permintaan. Keadaan ini diduga masih akan berlanjut hingga akhir pekan sebab pasar di China tutup pada hari ini dan besok.
Tekanan lainnya bagi harga datang dari sajian inflasi China Mei 2016 yang turun ke level 2,0% dibanding Mei 2015 lalu yakni 2,3%. Ini semakin mengempiskan harapan kenaikan permintaan dari China, padahal negeri Tirai Bambu merupakan salah satu konsumen utama tembaga.
Namun bukan berarti harga tembaga tidak punya katalis positif yang bisa mendorong. Jika nantinya USD kembali melemah ditekan sajian data pengangguran yang membengkak, harga komoditas logam industri termasuk tembaga bisa kembali naik.
“Selain itu peluang harga koreksi jelas ada setelah kenaikan yang didulang pada penutupan hari sebelumnya,” kata Andrew Silver, Broker di Triland Metals Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News